Bersama Mahasiswa Baru, Santri KHAS Mesir Ziarahi 7 Makam Grand Syaikh Al-Azhar

0
939

KHASKEMPEK.COM, MESIR – Setelah kedatangan anggota-anggota baru, keluarga alumni Pondok Pesantren KHAS Kempek Mesir (Santri KHAS Mesir) bersama alumni Ponpes Luhur Al-Tsaqafah Mesir adakan ziarah makam-makam pimpinan tertinggi Al-Azhar Al-Sharif, Kairo, pada Rabu (9/2/2022).

Pada kesempatan tersebut, para santri KHAS Kempek yang melanjutkan studinya ke Universitas Al-Azhar ini ziarahi 7 Makam Grand Syaikh Al-Azhar yang terletak di sekitar dua kilometer sebelah timur masjid Al-Azhar.

Refi Sutrisna, Ketua Santri KHAS Mesir, Menuturkan bahwa ziarah ini merupakan kegiatan rutinan mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia, selama suasana ujian termin masih terasa.

“Ziarah ini juga diadakan untuk memperkenalkan mahasiswa baru kepada para ulama dan auliya besar Al-Azhar, atau dalam bahasa pesantren menyowankan mereka ke para ulama besar tersebut,” Tutur Refi.

Sebelum berziarah menuju Pemakaman Grand Syaikh, Para rombongan Santri KHAS Mesir terlebih dahulu berziarah ke Makam Sayyidina Husein yang terletak berdekatan dengan masjid Al-Azhar. Setelah itu perjalanan dilanjut ke arah barat menuju pemakaman.

Tujuh pusara yang diziarahi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Syekh Hasunah An-Nawawi

Kelahiran desa Naway, Provinsi Asyuth 1829 M. Menjadi Syeikul Azhar pada tahun 1896 M. Menggantikan Syekh Syamsuddin al-Inbabi.

2. Syekh Abdurrahman al-Quthbi An-Nawawi

Keponakan dari Syekh Hanusah an-Nawawi. Beliau menjadi Syeikul Azhar (Grand Syekh) pada tahun 1900-1901 M.

3. Syekh Syamsuddin Muhammad al-Inbabi

Salah satu Ulama yang sangat gemilang. Pada umur 27 tahun, beliau sudah mendapatkan lisensi untuk mengajar di Al-Azhar. Beliau pernah 2 kali menjabat sebagai Syeikkul Azhar atau yang kini dikenal dengan Grand Syekh.

5. Syekh Burhanuddin Ibrahim Al-Bajuri al-Gizawi (Syaikh Ibrahim Al-Bajuri)

Beliau dari Desa Bajur, Provinsi Manukiyyah, Mesir. Kemudian pindah ke daerah Giza. Beliau dikenal sebagai Shohibul Hawasyi, karna seperti yang kita tau, beliau banyak sekali meng-hasyiyahi kitab-kitab. Bahkan terkadang saking luar biasanya, dari kitab matan bisa langsung loncat ke Hasyiyah oleh beliau.

Beliau memulai pembelajaran di Al-Azhar pada tahun 1797 M, dan diangkat menjadi Syaikh Al-Azhar pada tahun 1847 M.

6. Syekh Ahmad ad-Damanhuri

Beliau dari Desa Damanhur. Provinsi Buhairo. Mesir. Beliau lahir tahun 1101 H. Karena beliau yatim ketika masih kecil, akhirnya beliau merantau ke Al-Azhar dan menimba ilmu. Di umurnya yang masih 10 tahun, beliau sudah hafal Al-Qur’an.

Beliau salah satu Ulama gemilang yang bermazhab Syafi’i namun bisa menulis kitab Hanafi. Beliau menjabat selama 10 tahun menjadi Syaikh Al-Azhar atau yang dikenal kini dengan Grand Syekh.

7. Syekh Abdullah Asy-Syarqowi

Beliau lahir pada tahun 1150 H atau 1737 M. Beliau diangkat menjadi Syaikh Al-Azhar pada tahun 1793 M. pada saat Mesir dijajah oleh Perancis dibawah pimpinan Napoleon Bonaparte. Beliau juga merupakan salah satu ulama yang kitabnya cukup terkenal di nusantara, yakni Hasyiah As-Syarqawi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here