Kiai Said Aqil: Kebangkitan Islam Itu Karena Ilmu Pengetahuan

0
342

KHASKEMPEK.COM, DEPOK – Ketua Dewan Pembina Islam Nusantara Foundation (INF), Prof. DR. KH. Said Aqil Siradj, MA mengatakan bahwa kebangkitan Islam bukan karena harta dan politik. Tapi karena ilmu pengetahuan.

Demikian beliau sampaikan dalam acara Halal bi Halal Islam Nusantara Foundation yang dilanjutkan dengan diskusi di Pesantren Tahfidz Darul Uchwah, Rumah Batu, Depok, Rabu  (25/5/2022).

Kiai Said juga menyampaikan bahwa Islam bukan hanya syariat tapi juga memiliki sisi lainnya, yaitu sosial budaya dan politik.

“Nabi Muhammad disanjung karena budayanya yang tinggi. Salah satu contohnya, saat membangun kota Yatzrib, yang dibangun berdasarkan ikatan budaya dan kesamaan visi-misi. Bukan hanya untuk Islam tapi untuk seluruh masyarakat,” ucap mantan Ketum PBNU ini.

Saat sistem ini berubah, dengan munculnya kelompok yang mengutamakan suku maupun kelompok yang mengedepankan kekuasaan dan harta benda, maka mulai Islam mengalami penurunan.

“Salah satunya yang mengalami penurunan adalah politik Islam dan akhirnya Baghdad dihancurkan oleh serangan Kaum Mongol. Walaupun masih ada yang bertahan dan mulai lagi mengembangkan Islam,” tuturnya.

Lebih jauh, Kiai Said menyebut  kemenangan suku-suku yang menguasai jazirah Arab ini juga runtuh saat muncul sikap yang mengutamakan harta dan keserakahan kekuasaan.

“Sama seperti di Indonesia munculnya oligarki politik yang dikembangkan oleh para penguasa dan pemilik kapital  akhirnya menghilangkan sifat pejuang. Karena itu, hadirnya Islam Nusantara menjadi bagian untuk menyosong perdamaian dunia, dengan mengedepankan budaya dan peradaban yang menghormati nilai-nilai kemanusiaan,” tegasnya.

Kiai Said Aqil menandaskan bahwa kebangkitan Islam bukan karena harta dan politik. “Tapi karena ilmu pengetahuan. Islam Nusantara ini adalah tipologi, dengan menguatkan Islam yang benar dan juga budaya. Mari kita gabungkan agama dan budaya tanpa berlebih,” ajak Kiai Said.

Ia juga mengingatkan bahwa martabat bangsa itu bergantung pada budaya, bukan agama.

“Lihat Arab, agamanya kuat, ahli sunah juga, tapi perang saudara sudah 60 tahun. Lihat Jepang, karena budayanya kuat, martabat bangsanya juga tinggi. Malah terkenal di seluruh dunia,” ungkapnya.

Dan ia kembali mengingatkan bahwa Islam Nusantara merupakan Islam inspiratif yang tidak didasarkan pada pemaksaan maupun kekesaran.

“Pejuang Islam itu bukan hanya berdakwah mengabarkan agama tapi juga tentang kehidupan. Muslim itu harus nasionalisme dan nasionalisme haruslah beragama,” jelasnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here