Beri Motivasi, Kiai Ni’amillah Aqiel Sampaikan Tiga Pesan

0
631

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Pengasuh Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon, KH. Ni’amillah Aqiel Siroj menyampaikan tiga pesan motivasi kepada dewan asatdiz dalam kegiatan rutin irsyadat di halaman Madrasah Tahdzibul Mutsaqqofien (MTM) Putri, Ahad (5/12/2021) pagi.

Dalam kesempatan itu, Kiai Ni’am mengatakan bahwa guru adalah orang yang alim dalam artian orang yang berilmu. “Tidak mungkin anda semua diangkat menjadi guru tanpa berilmu, berpendidikan dan berpengetahuan,” tegas putra terakhir Almaghfurlah Kiai Aqiel Siroj ini.

“Kalian sudah mengaji dari tahap dasar sampai akhir, baik Alquran, hadis, fiqih, nahwu, shorof, akhlak, tauhid dan yang lainnya,” tambahnya.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa, guru itu orang alim. Paling tidak, orang-orang yang berpeluang menjadi orang alim. Lantas beliau menyebut ayat Alquran yang berbunyi:

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.”

Dari ayat Alquran di atas, Kiai Ni’am mengatakan bahwa, kita semua adalah ulama, atau orang yang berpeluang menjadi ulama. “Siapa tahu, nanti ada yang menjadi seperti Gus Baha. Orang yang alim, pintar,” kata Kang Ni’am.

Coba sekarang, siapa orang yang tidak tahu Gus Baha?

“Kita kalau buka internet, YouTube, begitu ketik “Gus” itu pasti “Baha”. Gus Baha live di UMY Yogyakarta, Ngaji bareng Gus Baha, Gus Baha bersama Dr. Quraish Shihab, dll,” ungkap Kiai Ni’am.

“Padahal dia tidak ingin kemasyhuran, ketenaran dan popularitas. Tetapi dengan sendirinya, karena berpengetahuan dan berilmu yang begitu cerdasnya dalam menguraikan fiqih dan tafsir, maka beliau terkenal menjadi ulama,” kata Kang Ni’am.

Kemudian, Kiai Ni’am menyebutkan sebuah hadis yang berbunyi:

إِذَا مَاتَ ابنُ آدم انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila seorang manusia meninggal, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga, yakni sedekah jariyah, atau ilmu yang diambil manfaatnya, atau anak saleh yang mendoakannya”.

Berdasarkan hadis riwayat Imam Bukhori tersebut, Kiai Ni’am menyampaikan tiga pesan kepada para ustadz MTM Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon.

Pertama, amal yang tidak akan putus adalah shodaqoh jariyah

Ketika Rasullah melihat ada sahabat yang sholat sendirian, lalu nabi memerintahkan sahabat lain untuk bergabung sholat berjama’ah. “Gabung, jama’ah bersama dia! Kalau kamu berjama’ah bersama dia, berarti kamu bershodaqoh kepada dia. Menjadikan dia, yang tadinya berpahala satu, akan menjadi berpahala jama’ah.

“Bergabung bersama orang yang sholatnya sendirian, sehingga menjadi berjama’ah itu bersedekah namanya. Apalagi, kita mentransfer ilmu pengetahuan, mengajar dengan ikhlas dan berintegritas, maka jelas itu sedekah,” tegas Kang Ni’am.

“Modal kita cuma apa? Ngaji. Dari mulai Awamil, Jurumiyah, Amrithi dan seterusnya. Bukan hanya dengan uang yang banyak, kita bisa bersedekah. Berarti ini adalah salah satu pemicu, agar amal kita tidak terputus ketika kita mati. Alhamdulillah, kita bersedekah di MTM Putri ini,” katanya.

Kedua, ilmu yang bermanfaat

Ketika anda semua mengajar di kelas, mentranafer ilmu pengetahuan, sehingga anak-anak menjadi paham bahwa, mubtada itu harus dirofa’kan dan harus memiliki khobar, khobar itu ada dua; khobar mufrod dan ghoiru mufrod, lalu anak itu nanti di rumah, mengajarkan seperti yang kita ajarkan, maka itu jelas bermanfaat.

“Anak membaca kitab sesuai dengan yang kita ajarkan, itu berarti ilmu kita bermanfaat, baik nahwu, fiqih, tauhid atau yang lainnya. Alhamdulillah, kita punya waktu untuk menyampaikan ilmu yang Insya Allah bermanfaat,” jelasnya.

Ketiga, anak sholih yang mendoakan orang tuanya

Bukankah kita kalau mengajar, selalu tadhorru’, berdoa kepada Allah dan bertawassul untuk menyampaikan pahala fatihah kepada guru-guru, mushonnif dan mu’allif, itu artinya kita sudah mendoakan guru, dimana guru itu di atas orang tua.

“Berarti kita punya investasi tiga, yaitu shodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholih yang mendoakan orang tua,” dawuh Kiai Ni’am.

“Semoga ketiga-tiganya bisa kita miliki semua, sehingga kita punya tabungan amal yang selalu mengalir sampai kita mati. Amin ya robbal ‘alamin,” harapnya. []

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here