KHASKEMPEK.COM – “Mbah Moen dikuburkan di Ma’la Makkah itu menunjukkan bahwa Mbah Moen itu bukan hanya milik Sarang dan Indonesia tetapi Mbah Moen itu milik dunia.”
Hal ini seperti yang disampaikan oleh Pengasuh Ponpes KHAS Kempek sekaligus menantu Mbah Moen, KH Muh. Musthofa Aqiel Siroj dalam acara syukuran kepulangan dari ibadah haji beliau bersama istri dan Kang Shidqi bersama istri, Jumat (23/8) malam.
Dalam acara yang diisi dengan marhabanan itu, Kiai Musthofa bercerita, Mbah Moen sering mengatakan ayah saya meninggal hari Selasa, kakek saya meninggal hari Selasa, buyut saya meninggal hari Selasa. Sehingga hari Selasa adalah hari wafatnya orang-orang alim.
Kata Kang Muh, semasa hidupnya, Mbah Moen sering sekali membaca manaqib Siti Khadijah. Hampir setiap minggu beliau membacanya. Karena ta’dzim dan kecintaan beliau kepada Siti Khadijah, akhirnya, beliau disemayamkan di sisi makamnya Siti Khadijah di Ma’la, Makkah.
Selain itu, Mbah Moen sering kali mengatakan bahwa banyak orang-orang mulia dan kiai-kiai Jawa dimakamkan di Ma’la, seperti Kiai Nawawi Banten, Kiai Mahfudz Termas, Kiai Ahmad Khatib Minangkabau, Kiai Yasin Padang dan yang lainnya.
Hikmahnya Mbah Moen disarehkan disana, menurut Kiai Musthofa diantaranya adalah kesatu, Mbah Moen bukan hanya milik Sarang dan Indonesia tetapi milik dunia. Karena yang menshalati dan mendoakan beliau banyak sekali, seperti dari Syiria, Palestina, Maroko, Aljazair, Mesir dan negara lainnya.
Dan hikmah yang kedua adalah supaya kita semua bisa berziarah kesana untuk berhaji. “Jadi ayo kita berdoa kepada Allah semoga diberi kemudahan dan terlaksana hajatnya untuk bisa berziarah ke Makkah dan Madinah,” ajak Kang Muh.
Turut hadir dalam acara syukuran tersebut adalah KH M. Nawawi Umar, KH Ni’amillah Aqiel, KH Ahmad Zaeni Dahlan dan kiai-kiai, nyai-nyai, para pengurus pesantren serta tetangga dari masyarakat desa Kempek. (KHASMedia)
