Untaian Nasihat Kiai Said Aqil untuk Pengantin Baru (2)

0
1090
Kiai Said Aqil: Ja'ala menunjukkan bahwa keluarga bisa bahagia kalau dibangun, diperjuangkan, dipertahankan berdua. (Foto: Serambi Lirboyo)

KHASKEMPEK.COM – Nasihat Kiai Said untuk pengantin baru yang selanjutnya adalah “Litaskunu ilaiha“. Taskunu merupakan fiil mudlore‘ masdarnya dua yaitu sakan dan sakinah. Sakan artinya rumah, tempat tinggal. Maka bahasa Jawa nikah itu “omah-omah, bahasa Indonesianya berumah tangga, membangun rumah yang ada tangganya.

Pengantin ini pasti sudah merencanakan membuat rumah atau sudah punya rumah. Silakan bikin rumah yang baik, bikin rumah yang besar, tapi “sakan” yang besar dan indah itu tidak ada makna dan nilainya kalau tidak dengan sakinah.

Lihat pernikahan Pangeran Charles Inggris dengan Putri Diana. Pangeran Inggris kurang opo wes? Ya gagah, ngganteng, gak kurang opo-opolah. Diana cantiknya luar biasa. Lah kok pangerannya selingkuh dengan perempuan lebih tua, sedangkan Diana selingkuh dengan anak turunan Mesir, Dody Al-Fayed. Iki piye sih? Sampai berakhir pada kematian kecelakaan yang sangat tragis di Prancis, berakhir dengan sangat-sangat menyedihkan.

Apa itu yang kurang? Bukan sakan yang kurang, yang kurang adalah sakinah.

Sakinah di mana adanya?


هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ۗ

Sakinah adanya di hati orang mukmin, merupakan termasuk khowatir ilahiyah, termasuk illumination dari Allah, direct to the deeper of heart, nurani. Yaitu pencerahan dari Allah antara lain mendapatkan sakinah.

Wa ja’ala bainakum mawaddatan wa rohmah. Waktu jodoh kholaqo, eh mawaddah wa rohmah, ja’ala. Pasti ada bedanya, pasti. Jodoh kholqullah, creat Allah, monopoli Allah. Siapa pun gak bisa menggagalkan atau gak bisa merekayasa. Tapi membangun rumah tangga yang mawaddah wa rohmah harus diperjuangkan. Jadi bagaimana agar keluarga pengantin baru harus diperjuangkan. Tidak bisa hanya berpangku tangan.

Lafal ja’ala walaupun failnya Allah harus kita berjuang,


إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً

Saya menjadikan Adam sebagai penguasa, untuk menang menjadi penguasa harus minimal punya modal, tim sukses terus menerus.

Artinya apa? Ja’ala menunjukkan bahwa keluarga bisa bahagia kalau dibangun, diperjuangkan, dipertahankan berdua. Contoh dalam ayat Alquran:


وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ

Kholaqo, Saya ciptakan manusia dari tanah liat. Terus,


ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ

Tanah liat Saya jadikan air sperma, air mani.

Pakainya ja’ala itu artinya supaya dari tanah liat pindah ke sperma harus suami istri jelalatan, tanpa suami istri jelalatan gak mungkin akan nuthfatan fi qororin makin. Paham mboten? Tanah liat, kholaqo. Begitu nuthfah, ja’ala. Jadi supaya menjadi nuthfah kita harus keringet.

Eh, sudah menjadi nuthfah, masuk ke dalam rahim, kholaqo lagi, coba,

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا

Pakai kholaqo lagi. Di sini sang suami dari pasangan pengantin baru hanya melepaskan air sperma saja, lepas dari itu, Allah yang bikin, menciptakan anak, menciptakan darah segumpal, daging segumpal, jadi tulang itu Allah lagi. Paham mboten? Jadi sekali lagi, ja’ala harus kita perjuangkan. (KHASMedia)

*Disarikan dari Ceramah Prof. Dr. KH Said Aqil Siroj dalam acara Walimatul Ursy Ning Shofia & Gus Faurok – Ning Hafsha & Habib Zein PP. Lirboyo Kediri.

Lanjut ke: Untaian Nasihat Kiai Said Aqil untuk Pengantin Baru (3)

Baca juga: Untaian Nasihat Kiai Said Aqil untuk Pengantin Baru (1)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here