Sudahkah Kita Mempersiapkan Diri Untuk Menghadapi Kematian?

0
729

KHASKEMPEK.COM – Akhir-akhir ini sering lewat di linimasa kita atau di group-group WA berita tentang meninggalnya seorang. Penyebabnya bisa bermacam-macam sebenarnya.

Pandemi Covid 19, yang sampai saat ini belum dapat ditahan lajunya, kemungkinan juga merupakan salah satu penyebab berita-berita duka cita seperti itu menjadi semakin sering muncul di media-media sosial kita.

Kabar duka tentang kematian seorang, satu demi satu muncul, ibarat suara guntur di musim penghujan yang datang silih berganti. Mengagetkan kita tapi selanjutnya akan berlalu begitu saja. Atau kita bereaksi dengan ucapan bela sungkawa dan doa-doa yang kita bisa copy paste dengan sangat mudahnya.

Mereka yang mati pada akhirnya akan dikuburkan, meninggalkan kehidupan dunia yang sementara ini menuju kehidupan yang sebenarnya. Tidak ada yang dapat dibawa kecuali amal perbuatan yang kelak akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT.

Bagaimana dengan kita yang hidup? Apakah berita kematian yang bertubi-tubi tidak semakin menyadarkan kita bahwa pada saatnya nanti kita pun akan mendapat gilirannya. Ya… Karena kematian pasti akan menghampiri kita semua. Yang kita tidak tahu secara pasti adalah kapan saatnya?

Allah berfirman:


كل نفس ذائقة الموت

Setiap yg bernyawa akan merasakan kamatian. (Al Imron: 185)

قل ان الموت الذي تفرون منه فانه ملاقيكم

Katakanlah, sesungguhnya kematian yg kamu lari darinya, maka sesungguhnya ia pasti akan menghampirimu. (Al Jum’ah: 8)

Oleh karena itu, pertanyaannya adalah: sudahkah kita mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian? Sudahkah kita mempunyai bekal yang cukup untuk perjalanan yang tidak mengenal kata kembali ini?

Semoga kita tidak termasuk golongan yang digambarkan oleh Umar bin Abdul Aziz RA dalam ucapannya yang masyhur:

“Aku tidaklah pernah melihat suatu yang lebih menyakinkan dari pada kematian. Namun sangat disayangkan, sedikit yang mau mempersiapkan diri menghadapinya.”

Kita harus masuk dalam golongan orang-orang yang digambarkan oleh junjungan kita, Baginda Rasul SAW. sebagai “Orang cerdas, yaitu orang yg merendahkan diri dan beramal untuk mempersiapkan kehidupan setelah mati.”

Kita jangan sekali-kali beralasan bahwa kita masih muda, hidup kita masih cukup panjang dan lain sebagainya. Karena, ingatlah! kematian itu tidak mengenal usia. Ia bisa menghampiri siapa saja, tua dan muda.

Bukankah di kuburan-kuburan yang kita kunjungi, kita tidak pernah menemukan papan rambu-rambu yang bertuliskan “Untuk Usia Lanjut Saja” kan? Demikian, terima kasih.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here