Sambut HUT RI Ke-75, Kiai Said Aqil Sampaikan Narasi Kemerdekaan

0
405

KHASKEMPEK.COM, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA menyampaikan Narasi Kemerdekaan dalam rangka menyambut HUT RI Ke-75, yang disiarkan langsung di YouTube NU Channel, Sabtu (15/8/2020). Berikut ini sambutan lengkap beliau:

Saya Ketua Umum PBNU mengucapkan: Dirgahayu, Selamat Ulang Tahun Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai, dengan harapan bangsa Indonesia, rakyat Indonesia semakin diberi rahmat oleh Allah, maju, jaya, sejahtera, aman, damai, kokoh, bersatu, dan gotong royong.

Negara Indonesia ini merupakan anugerah yang sangat luar biasa dari Allah yang berpotensi alamnya, dengan kekayaan yang luar biasa. Apa saja ada, laut, darat, semuanya mengandung kekayaan alam yang luar biasa. Hanya saja yang kita butuhkan adalah integritas dari para pengelola negara ini agar potensi kekayaan alam bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.

Yang kita butuhkan adalah akhlakul karimah, revolusi mental yang didengungkan oleh pak Jokowi, dan akhlak yang didengungkan oleh menteri BUMN, agar managemen dan yang mengelola kekayaan ini benar-benar memiliki integritas yang maksimal, sehingga kekayaan alam bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, 267 juta ini.

Allah telah menyiapkan kekayaan alam Indonesia yang cukup untuk mensejahterakan rakyat 267 juta. Tapi kekayaan Indonesia ini tidak akan cukup untuk satu orang, sepuluh orang, tiga puluh orang yang rakus dan tamak.

Perjalanan bangsa ini telah mengalami beberapa ujian dan cobaan. Alhamdulillah, Allah selalu menyelamatkan bangsa Indonesia dari perpecahan. Kenapa? Karena kita punya falsafah atau idiologi negara yang sangat luar biasa, sebagai kalimatun sawa, sebagai titik temu bersama, yaitu Pancasila.

Negara-negara lain belum tentu memiliki falsafah hidup yang sangat ideal seperti Pancasila ini, maka mudah sekali terjadi perang saudara yang berlarut-larut, yang bertahun-tahun, yang menelan korban ratusan ribu orang, bahkan sampai jutaan. Alhamdulillah, bangsa ini selalu selamat, bisa menyelamatkan dirinya dari krisis yang dialami, berkat kalimatun sawa, yaitu Pancasila.

Di era pandemi ini, kita harus betul-betul bermental besar, menguatkan diri, iman kepada Tuhan, dengan terus berupaya dan berusaha agar kita mampu mengatasi pandemi covid-19. Tidak boleh putus asa, tidak boleh surut. Insya Allah, Tuhan akan memberikan petunjuk kepada kita semua agar bangsa Indonesia bisa selamat dari covid-19 yang sangat mengancam ini.

Kemerdekaan artinya adalah kita tidak boleh terkooptasi oleh siapapun dengan alasan apapun. Mari kita jaga keutuhan NKRI ini, baik secara geografis. Dan yang penting lagi adalah budaya, kepribadian, jati diri bangsa Indonesia.

Maka saya tegaskan di sini, ketika kita bicara keutuhan, keselamatan dan kesatuan Republik Indonesia, yang paling penting mari kita jaga keselamatan budaya, kepribadian dan jati diri bangsa. Agar kita selalu bermartabat dan dihormati oleh dunia internasional.


وَإِنَّمَا الأُمَمُ الأَخْلاَقُ مَا بَقِيَتْ ¤ فَإِنْ هُمْ ذَهَبَتْ أَخْلاَقُهُمْ ذَهَبُوْا

Itu kata syair orang Arab. Artinya: Martabat bangsa tergantung budayanya. Ketika budayanya hancur, maka hancurlah martabat bangsa tersebut. Ketika budayanya baik, kokoh, kuat, maka kuat kokohlah martabat bangsa tersebut.

Mudah-mudahan Allah Swt selalu melindungi kita semua, mudah-mudahan Allah selalu merahmati, memberkati, menolong bangsa Indonesia dalam menghadapi segala kesulitan.

Selamat Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia yang ke-75. Semakin ke depan, Indonesia bisa semakin jaya, ila yaumil qiyamah, sampai hari kiamat. (KHASMedia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here