Pondok Pesantren Kempek Cirebon Lautan Al-Qur’an

0
983

KHASKEMPEK.COM – Pesantren adalah gudang ilmu dari segala ilmu. Bukan hanya dalam ilmu agama saja tetapi juga ilmu yang lain. menurut  Prof. DR. KH. Said Aqiel Siroj, M.A. salah satu pengasuh dan keluarga besar Pesantren Kempek menjelaskan, Pesantren menjadi pusat pendidikan masyarakat mulai dari bidang agama, perekonomian, kesenian, ketatanegaraan dan kanuragan. Dengan kata lain pesantren cangkupanya lebih luas untuk menjadi suatu instansi atau kelembagaan. Walaupun sebagian masyarakat menilai, bahwa pesantren adalah tempat mencari atau menuntut ilmu agama Islam.

Kini di Indonesia mempunyai suatu pesantren yang mungkin cukup di kenal dengan Ilmu Al-Qur’annya. Yang dipelopori oleh al-Maghfurlah KH. Umar Sholeh. Beliau adalah sosok ulama kharismatik di kalangan pesantren daerah Cirebon. Bahkan hampir keseluruahnya nasab Al-Qur’an pesantren-pesantren di pelopori oleh beliau. Dipesantren kempek Cirebon di pelajari mengajiAl-Qur’an dengan gaya bacaan kempekan. Pendidikan yang dikembangkan oleh pesantren kempek melalui pengasuh-pengasuhnya kepada santri-santri menggunakan sistem “sorogan”. Artinya dalam mengajarkan santri-santrinyadilakukan tatap muka melihat bagaimana gurunya mengaji. Cara pengajaran pesantren kempek ini sangatlah bagus dan sesuai dengan peristiwa Baginda nabi Muhammad saw., ketika menerima wahyu berupa Al-Qur’an di Gua Hiro, atau juga peristiwa ketika Rasulullah saw., kedatangan malaikat jibril  menanyakan mengenai Iman, Islam dan Ihsan.

Metode pendidikan Pesantren Kempek Cirebon sebenarnya lebih mengunggulkan pengajian Al-Qur’an. Karena sumber dari segala sumber adalah Al-Qur’an. Sebagai model gaya membaca Al-Qur’an yang terkenal di dunia pesantren di tanah air. Seorang santri yang ingin nyanti di pesantren kempek Cirebon mungkin tidak mudah untuk mempelajari Al-Qur’an dengan gaya bacaan kempekan. Tahap awal mungkin santri baru harus mengikuti mekanisme “Ngaji” dengan gaya bacaan kempekan dengan ngaji surat Al-Fatihah.

Metode pembelajaran, tahap awal santri mengaji surat Al-Fatihah bisa memakan waktu hingga dua sampai tiga bulan. Setelah itu santri menginjak tahapan kedua, yaitu untuk mengaji Juz ‘Amma. Tahapan kedua ini dapat lulus dan melanjutkan mengaji Al-Qur’an kurang lebih satu tahun sampai dua tahunan. Baru setelah itu pengajian Al-Qur’an bisa dapat dipelajari. Dalam tahapan mengaji Al-Qur’an dapat mengkhatamkan Al-Qur’an sekitar empat sampai lima tahun.Dalam tahapan-tahapan seperti itu, Pesantren Kempek bukan berarti menyulitkan para santri yang haus dalam belajar Al-Qur’an, akan tetapi para pendiri dan pengasuh akan cintanya terhadap Al-Qur’an dan telitinya untuk benar-benar mengaji Al-Qur’an.

Sebagai refleksi masa kini, banyak lembaga pendidikan Al-Qur’an yang menjunjung tinggi Al-Qur’an, akan tetapi esensi mencintai seutuhnya terhadap Al-Qur’an sangat kurang. Bahkan Al-Qur’an dianggap sebagai suatu kebutuhan saja, bukan sebagai kewajiban seutuhnya dalam beribadah kepada Allah SWT.

Dari napak tilas perjalanan sejarah Pesantren Kempek Cirebon, kini metode pengajian pesantren ala kempek banyak sekali di ambil oleh beberapa pesantren di Nusantara. Khususnya pada pesantren – pesantren yang dikembangkan oleh alumni-alumni. Bahkan di masyarakatpun menggunakan metode logat ngaji ala kempekan.Karena mungkin alumni-alumni Pesantren Kempek Cirebon tersebar luas di Pelosok tanah air. Baik di pulau Jawa, Makasar, Sumatera dan beberapa daerah lainya.

Oleh: Agusdina Tauficqqurrohman Jalal, Alumni Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon


LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here