KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Madrasah Tahdzibul Mutsaqqofin (MTM) Putra Pondok Pesantren KHAS Kempek, baru-baru ini menyelenggarakan acara bahsul masa’il dalam rangka penutupan kegiatan Mubahastah MTM tahun ajaran 2019-2020, Sabtu (29/02/2020) malam.
Dalam sambutan pada pembukaan acara tersebut, KH. Ahmad Zaeni Dahlan, Lc M.Phil mewakili Pengasuh KHAS Kempek mengatakan bahwa acara bahsul masa’il seperti ini harus lebih digalakkan dan ditradisikan.
Karena, menurutnya, tidak ada pesantren-pesantren besar kecuali memikili tradisi bahsul masa’il yang sudah sangat kuat. Di pesantren-pesantren tersebut, bahsul masail sudah menjadi kegiatan rutin dan diikuti dengan antusias oleh santri dari berbagai level pendidikan.
Bahkan di beberapa pesantren-pesantren itu hasil-hasil bahsul masail sudah bisa dibukukan sehingga kemanfaatannya bisa dirasakan oleh masyarakat luas. Mungkin untuk pondok pesantren KHAS kegiatan bahsul masail belum mencapai level seperti itu, tapi paling tidak para peserta sudah banyak mendapatkan manfaatnya.
Melalui bahsul masa’il ini kemampuan santri-santri KHAS Kempek dalam memahami masalah-masalah fiqhiyah dapat diasah dan ditingkatkan. “Mereka juga dapat belajar bagaimana caranya berdiskusi, menyampaikan dan menerima pendapat serta manfaat-manfaat yang lain,” ungkap beliau.
Bahsul masa’il yang dihadiri perwakilan dari setiap kelas ini membahas tentang hukum penjualan masker yang harganya meningkat berkali-kali lipat karena mewabahnya penyakit corona baru-baru ini.
Pembahasan dan diskusi antar peserta berjalan cukup alot, namun pada akhirnya dengan persetujuan tim perumus, mereka bersepakat, bahkan penjualan semacam itu hukumnya haram karena masuk dalam kategori Ghobn, di mana penjual menjual barang dagangannya dengan keuntungan berlipat ganda di luar batas keumumannya, padahal kondisi masyarakat lagi sangat membutuhkan. Tentunya ini dapat merugikan orang lain yang dilarang oleh agama. (KHASMedia)
