Peletakan Batu Pertama Masjid Said Aqil Siroj di Tana Tidung, Kalimantan Utara

0
985

KHASKEMPEK.COM, KALIMANTAN UTARA – Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Said Aqil Siroj di Desa Sepala Dalung Kecamatan Sesayap Hilir Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Utara, Jumat (29/11/2019).

Dalam kesempatan itu, Kiai Said menyampaikan sambutan, bahwa barang siapa yang membangun masjid itu tanda imannya kepada Allah SWT.



إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ

Lebih lanjut beliau menjelaskan, kebudayaan Islam itu diadopsi dari berbagai kebudayaan kepercayaan lain. Beliau memberikan contoh tentang kubah masjid dan menara yang kental dengan budaya Islam Timur Tengah. Menurutnya, bentuk kubah tersebut diadopsi dari gereja, sedangkan menara adalah tempat menyembah api bagi kaum Majusi.

Begitu juga dengan kubah. Doktor jebolan Universitas Ummul Qura ini menerangkan bahwa kubah meniru bangunan gereja karena dianggap dapat meluruskan shaf yang terputus oleh tiang. Sebab dengan bentuk seperti itu maka bangunan tidak memerlukan tiang.

“Jadi, menara dari Majusi, kubah dari Kristen. Gak apa-apa, itu budaya. Paham tidak?” tanya Kiai Said kepada hadirin semua.

Beliau menyimpulkan, “Oleh karena itu, Islam sangat terbuka terhadap budaya lain, asalkan budaya itu bermanfaat dan tidak bertentangan dengan agama,” tutup beliau.

Sedangkan penamaan masjid yang menggunakan nama seperti nama beliau, Kiai Said mengatakan bersyukur. “Saya sungguh tidak menyangka, semoga nama saya mendapatkan berkah bukan karena saya punya kelebihan, tetapi selama dipakai ibadah insyaallah nama saya dapat berkahnya,” tuturnya.

Dikutip dari status facebook Kiai Robikin Emhas, masjid ini dibangun diatas tanah seluas 10.200 M2, yang merupakan tanah wakaf dari ibu Djahara, bapak Awang Dulah, bapak Muhammad, ibu Satar, ibu Salmiah, ibu Salbiah dan ibu Jamilah. “Masjid ini pembangunannya direncanakan akan selesai pada akhir tahun 2020. Mohon do’a dan dukungannya,” harap Kiai Robikin. (KHASMedia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here