Muhadloroh ‘Ammah Ponpes KHAS Kempek Dihadiri TNI

0
383

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Kamis malam (27/6) Ponpes KHAS Kempek Cirebon kembali menggelar agenda rutinan tiap akhir bulan Qamariyah yaitu Muhadloroh ‘Ammah. Ada yang spesial pada agenda perdana ini. Pertama, Muhadloroh ‘Ammah kali ini digelar di lapangan utama Ponpes KHAS Kempek secara outdoor. Kedua, acara kali ini dihadiri oleh pasukan TNI yang turut meramaikan agenda malam jumat ini.

Acara dibuka pembacaan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mars Ya Lal Wathan. Lalu acara dilanjut dengan sambutan pengasuh yayasan, KH. Muhammad Musthofa Aqiel Siroj. Pada kesempatan ini, Kang Muh (sapaan akrab beliau) bercerita pada para TNI tentang perkembangan KHAS Kempek, seperti pembangunan STIKES KHAS. beliau juga bercerita, kemarin ketika mendapat tugas menjadi khatib sholat idul fitri di KJRI Jeddah, Saudi Arabia. Beliau bertemu dengan direktur dari Kimia Farma. setelah berbincang, direktur mengatakan, alumni STIKES KHAS, asalkan punya rekomendasi dari KHAS KEMPEK, silahkan bekerja di seluruh Kimia Farma di Indonesia.

Setelah itu, acara dilanjut dengan pesan pesan dari Kabag Bintalroh Mabes TNI, Kolonel Caj Nur Chamdani. Beliau Bercerita ketika lulus MI dulu, beliau melanjutkan pendidikannya ke Muallimin (sekarangnya MTs). Persis seperti di yayasan ini, Berangkat setelah shalat dhuhur, dan libur hari jum’at. ketika beliau naik jenjang ke kelas 8, dibangunlah SMP di daerahnya. tiba tiba, seluruh siswa di Muallimin tersebut pindah ke SMP, karena menurut mereka, SMP lebih menjanjikan dari pada Muallimin. Hingga di kelas hanya tersisa 2 orang siswa. Beliau dan salah satu rekannya. walaupun hanya berdua, hal tersebut tidak menyurutkan mental putra dari prajurit Hizbullah ini, beliau dan rekannya tetap berangkat ke sekolah. Hingga sekitar 2 bulan 1 minggu, beliau dan rekannya dipanggil kepala sekolah. setelah berbincang dengan kepala sekolah, sang kolonel dan rekannya langsung dinaikkan ke jenjang selanjutnya, yaitu kelas 9. “jadi saya hanya menempuh kelas 8 selama 2 bulan satu minggu, bukan karena pintar, namun karena tidak ada siswanya”, tutur beliau.

Berpuluh-puluh tahun kemudian, dari semua teman teman ketika beliau bersekolah di Muallimin tersebut. hanya beliau dan rekannya yang berhasil menjadi TNI, padahal banyak rekan mereka yang juga ingin menjadi TNI, tutur beliau.

Setelah sambutan dari sang Kolonel, acara ditutup dengan beberapa pengumuman-pengumuman dan pemantapan santri. (KHASMedia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here