Mesantren untuk Berpancasila

0
518

Santri Pancasilais

Santri yang setiap harinya mengenakan sarung ala kadarnya dengan menjunjung tinggi akhlak dan ketawadhuan harus benar-benar menjadi tameng Indonesia dari serangan manapun. Sebab, Santri adalah istilah pelajar yang memang hanya ada di Indonesia, negara lain tidak punya istilah tersebut. Untuk itu Indonesia harus bangga dengan keberadaan santri di Indonesia.

Santri Pancasilais tidak harus berkoar-koar dan tidak harus berorasi di mana-mana untuk mewujudkan Indonesia berpancasila. Kuncinya yaitu dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam berkehidupan bermasyarakat. Sebab, ketika santri turun jalan dan ikut berkoar-koar, akhirnya yang akan terjadi santri adalah direndahkan di mata masyarakat. Walaupun tujuannya untuk mendakwahkan Pancasila.

Sekarang akhirnya banyak permasalahan dikalangan umat Islam yang hidup di Indonesia yang tidak berpancasila. Hidupnya di Indonesia tetapi keyakinannya tidak berpancasila. Dimulai dari organisasi masyarakat yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, itu mencerminkan bahwa nilai-nilai Pancasila belum tumbuh menjadi jati dirinya masyarakat Indonesia.

Apalagi tidak sedikit kaum remaja yang mulai ikut-ikutan dalam mendirikan negara khilafah. Yang arah dan tujuanya sangat kurang jelas dan itu hakikatnya merusak pola pikir remaja Islam. Remaja Islam tidak harus membaca buku Islam yang penulisnya saja tidak jelas, apakah dia pernah ngaji atau tidak. Khususnya mengaji di pesantren. Tidak sepeti santri yang tiap hari membaca kitab salaf yang mushonifnya pun sangat jelas dan tidak dipertanyakan lagi keilmuannya.

Kalau sudah remaja dan kaum muda tidak benar-benar menanamkan nilai-nilai Pancasila. Akhirnya yang terjadi sekarang ini, Pemerintah harus siap-siap untuk mencegah kaum anti-Pancasila yang mungkin pemerintah sudah mengetahuinya. Pencegahan tersebut tujuanya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Sekali lagi santri yang selalu menuruti perintah sang kiai, harus benar-benar untuk Indonesia. Serta tujuan akhirnya membantu Indonesia untuk menanamkan nilai-nilai kepancasilaan. Dari semua yang di pelajari di pesantren, santri harus ingat sejarah. Kaum santri ikut andil dalam pembentukan Republik Indonesia, apalagi dalam perumusan Pancasila dan UUD 1945 ada seorang kiai yang sangat alim kelimuanya ikut merumuskan Pancasila.

Itu artinya, santri harus bangkit dan keluar dari gua petapaannya untuk mendukung dan menanamkan empat pilar kebangsaan. Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Undang–Undang Dasar dan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau yang sering disingkat PBNU. Wallahu a’lam.

Ditulis oleh: Agusdina Tauficqqurrohman Jalal, Alumnus Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon.

*Artikel ini sudah pernah diposting di NU Online

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here