Komponen-komponen Kalam

0
1507

KHASKEMPEK.COM – Kalam tidak akan bisa berdiri sendiri, harus ada komponen-komponen yang diucapkan, disusun dan memahamkan dengan unsur kesengajaan. Komponen-komponen kalam biasa disebut dengan kalimat (kata).

Kalimat dalam ilmu nahwu adalah suara yang mencakup pada sebagian huruf hijaiyah yang tidak tersusun tapi memiliki arti. Kalimat itu ada 3, yaitu:

1). Kalimat isim (kata benda)
2). Kalimat fi’il (kata kerja)
3). Kalimat harf (kata bantu)

Masing masing dari kalimat (kata) memiliki definisi yang berbeda satu sama lain. Definisi kalimat isim adalah kalimat yang memiliki arti sendiri dan tidak terikat oleh zaman (waktu). Contoh: seseorang berkata زيد maka itu disebut kalimat isim (kata benda). Karena berupa suara yang mencakup pada sebagian huruf hijaiyah yang tidak tersusun dengan kalimat (kata) lain tetapi memiliki arti yaitu orang yang bernama Zaed.

Sementara kalimat fi’il atau kata kerja adalah kalimat yang memiliki arti sendiri dan terikat oleh salah satu zaman (waktu) yang ada tiga yakni zaman madli (masa lalu), zaman hal (masa sekarang) dan zaman istiqbal (masa depan). Contoh: seseorang berkata نصر maka itu dinamakan kalimat fi’il (kata kerja). Karena berupa suara yang mencakup pada sebagian huruf hijaiyah, berdiri sendiri dan menunjukan arti yang terikat oleh zaman madli yakni sudah menolong.

Dan yang terakhir adalah kalimat harf (kata bantu) yang didefinisikan dengan kalimat (kata) yang menunjukkan arti dengan sebab kalimat yang lain dan tidak terikat dengan salah satu zaman (waktu) yang ada tiga.

Contoh seseorang berkata في maka itu adalah kalimat harf (kata bantu). Karena berupa suara yg mencakup pada sebagian huruf hijaiyah, berdiri sendiri dan memiliki arti yakni dzorfiyyah (di dalam), hanya saja في bisa bermakna dzorfiyyah (di dalam) ketika disandingkan dengan kalimat (kata) yang lain.

Maka dapat disimpulkan letak kesamaan kalam dan kalimat (kata) adalah sama sama suara yang mencakup pada sebagian huruf hijaiyah tetapi kalau kalam harus tersusun dari dua kalimat (kata) atau lebih dan harus memberikan pemahaman disertai dengan unsur kesengajaan, sementara kalimat (kata) tidak harus memahamkan yang penting memiliki arti dan tidak harus ada unsur kesengajaan. (KHASMedia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here