Kiai Said Aqil Siroj Jelaskan Metode Dakwah Nabi Muhammad SAW

0
527

KHASKEMPEK.COM, INDRAMAYU – Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj menjelaskan mengenai metode dakwah yang dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Hal ini beliau sampaikan pada acara Tabligh Akbar dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Raudlatul Jannah, Islamic Center Syekh Abdul Manan, Indramayu, Senin malam (02/12/2019).

Kiai Said menuturkan bahwa Nabi Muhammad SAW diturunkan di masyarakat buta huruf secara keilmuan dan sesat yang nyata secara peradaban.


هو الذي بعث في الأميين رسولا منهم يتلو عليهم آياته ويزكيهم ويعلمهم الكتاب والحكمة وان كانوا من قبل لفي ضلال مبين

Namun Nabi mampu membangun umat yang wasatha (moderat-toleran) sehingga mampu menjadi saksi dalam segala bidang (agama, sosial, Ekonomi, peradaban, dan politik).

Masyarakat wasatha inilah yang mampu berperan membangkitkan kemajuan dan meraih cita-cita di berbagai sektor kehidupan sehingga Nabi Dan para sahabatnya menjadi pemimpin perubahan yang mencerahkan.

Lebih lanjut putra kedua Almarhum KH Aqil Siroj ini menerangkan metode dakwah nabi yang mengubah masyarakat ummi secara pengetahuan dan terbelakang dari segi kebudayaan.

Yang pertama, يتلو عليهم اياته yaitu membaca Al Qur’an. Masyarakat Arab diajari membaca Al Qur’an. Al Qur’an adalah firman Allah yang membimbing manusia menuju Jalan lurus.

Banyak sahabat Nabi yang mendapatkan hidayah karena mendengar bacaan Al Qur’an. Salah satunya adalah Umar bin Khattab ketika mendengar adiknya membaca surat Thaha. Mendengar bacaan ini, Umar terketuk hatinya Dan akhirnya datang kepada Nabi bersyahadat masuk Islam.

Yang Kedua, ويزكيهم yaitu pembangunan karakter. Setelah masyarakat mampu membaca Al Qur’an dengan baik, Nabi Muhammad kemudian membangun karakter positif. Karakter positif lahir dari penyucian jiwa (تزكية النفس) dari segala penyakit yang mengotori.

Nafsu ghadhobiyah (kepentingan/interest) Dan nafsu syahwathiyyah (hasrat) Harus selaras dengan خواطر الهية (getaran ketuhanan). Nafsu jika sesuai dengan bimbingan agama, namanya himmah (همة) dalam konteks politik kekuasaan Dan azimah (عزيمة) dalam konteks Ekonomi.

Yang ketiga, ويعلمهم الكتاب adalah meningkatkan pengetahuan. Kemajuan umat sangat ditentukan ilmunya. Maka Nabi mendorong sahabatnya untuk mempelajari ilmu. Semakin tinggi Ilmu semakin tinggi derajat seseorang.

Jangan sampai seseorang membanggakan leluhurnya yang hebat,tapi dia sendiri Tidak mampu menunjukkan prestasi.

Dan yang keempat, الحكمة kearifan-wisdom. “Hikmah adalah cahaya Allah yang dipancarkan pada jiwa yang dikehendaki Allah. Orang yang mendapatkan hikmah ini, akan terbuka rahasia sesuatu yang akan datang,” jelas Kiai Said. (KHASMedia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here