Kiai Musthofa Aqil: Gus Dur Bukan Hanya Mengedepankan Kemanusiaan, Tapi Kealaman

0
677

KHASKEMPEK.COM – Haul Gus Dur ke-10 digelar di berbagai tempat, salah satunya di Gedung PBNU Jl Kramat Raya Jakarta Pusat. Sebagai Kiai yang pernah menjabat Ketua Umum PBNU selama 15 tahun, Gus Dur banyak memberi tauladan kepada NU dan bangsa. Gus Dur bukan saja mengedepankan sisi kemanusiaan, tapi juga kealaman.

Demikian itu disampaikan oleh Rais Syuriah PBNU Kiai Musthofa Aqil Siroj dalam tausiyahnya. Menurut adik Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siroj itu, Gus Dur selalu memandang seluruh manusia dengan kacamata kemanusiaan, dengan mengayomi, tanpa memperhitungkan latar belakang etnis, suku atau agama. Bagi Gus Dur, menurut Kang Muh, sapaan akrab Kiai Musthofa Aqil, semua orang adalah saudara.

Menurut Kiai Musthofa, landasan kemanusiaan Gus Dur itu berasal dari doktrin surat-surat Alquran yang turun pertama. Menurutnya, tiga surat Alquran pertama, yaitu Al-Alaq, Al-Muddatsir dan Al-Muzzammil semuanya tidak menggunakan kata “Allah”, tapi menggunakan kata “Rabb”. Itu artinya memberi isyarat bahwa Allah mendahulukan perlindungan, pengayoman, dan kasih sayang, tanpa melihat penyembahan tertentu. Karena boleh jadi ketika dengan mengedepankan kata “Allah” maka yang dituntut Allah adalah iman, tauhid, dan ketuhanan. Sehingga banyak pertimbangan doktrin agama tertentu.

Gus Dur mengutamakan kemanusiaan daripada sekadar ketauhidan yang melepaskan sisi perlindungan kepada semua ciptaan Tuhan. Itu buktinya Gus Dur bergaul dengan siapapun, mau dia artis, pendeta, tokoh Islam, non Islam, dan kaum minoritas lainnya. Gus Dur mengimplementasikan doktrin Alquran tentang kemanusiaan secara sempurna.

Selain itu menurut Kiai yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Khas Kempek itu, Gus Dur tidak berhenti memberikan tauladan arti pentingnya mendahulukan kemanusiaan, tapi juga kealaman. Gus Dur mengasihi bukan saja pada manusia, tetapi tumbuhan, hewan dan makhluk lainnya. Menurut Kiai Musthofa, ketika Gus Dur melihat Burung terbang, Gus Dur selalu berdoa agar binatang itu sudah kenyang saat pulang ke sarangnya. Gus Dur juga selalu mendoakan siapapun dengan kebaikan, sekalipun kepada yang tidak ia kenal sekalipun.

“Memang agak sulit meniru Gus Dur itu. Karena memang “Wahid: satu-satunya”, tidak ada “itsnain, tsalasah, arba’ah” dan seterusnya. Wahid itu tidak akan ada yang bisa menandingi, menyamai atau menirunya. Susah. Kecuali meniru sedikit saja”, pungkasnya Kang Muh dalam acara Haul Gus Dur ke-10 itu.

Kiai Musthofa berharap agar warga NU dan bangsa Indonesia meneladani Gus Dur. Berkat beliaulah kemanusiaan dijunjung tinggi. Gus Dur manusia yang tingkatnya bukan saja mengedepankan kemanusiaan, tetapi juga kealaman. Dia berani pasang badan demi tegaknya keadilan bagi seluruh rakyat. WallahuAlam. (KHASMedia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here