KHASKEMPEK.COM, SEMARANG – KH Muhammad Musthofa Aqil Siroj yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek sekaligus Penasihat Panglima TNI mengajak lembaga pendidikan untuk membangun rasa nasionalisme. Hal ini beliau sampaikan dalam kuliah umum di kampus Polimarin, Bendan Duwur Kota Semarang, Senin (28/10/2019).
Dikutip dari laman Suara Merdeka, Kiai Musthofa menekankan hal itu dikarenakan, jika generasi muda berperan dalam nasionalime, maka radikalisme tidak mudah terpapar kepada para siswa, mahasiswa dan para taruna. Dia memberi contoh di dalam lingkungan TNI yang menciptakan, mendidik, dan meyakinkan nasionalisme dalam setiap seluruh pendidikan di dalamnya.
”Masih adanya lembaga pendidikan yang tidak pernah melakukan hormat bendera, tidak mau menyanyikan syukur, contohnya. Ini banyak terjadi. Hal itu adalah benih-benih unnasionalis,” kata Musthofa.
Di sisi lain adik Ketum PBNU Said Aqil Siroj ini mengungkapkan, munculnya radikalisme juga tak lepas dari beberapa persoalan, kedangkalan pemahaman agama hingga ekonomi seseorang. ”Radikalisme tidak satu persoalannya. Semua ini terakumulasi. Sehingga peran semua orang secara bersama-sama sangat dibutuhkan termasuk kekompakan lembaga-lembaga pendidikan,” tandas Musthofa.
Hal ini diamini Direktur Polimarin Sri Tutie Rahayu yang menyatakan, bela negara tidak hanya dilakukan dengan kekuatan fisik dan senjata semata tapi harus dilakukan dengan beragam upaya dan profesi secara bersama-sama oleh segenap elemen bangsa dan negara. Menurutnya, bela negara juga merupakan wadah peran dan kontribusi segenap komponen masyarakat, termasuk satu diantaranya dunia pendidikan.
”Jangan bicara kelebihan dan kekurangan, mayoritas atau minoritas, tapi bicaralah persatuan. Bicaralah dengan jiwa penuh optimis bahwa apa yang kalian punya dan perjuangkan untuk Indonesia. Hubbul wathon minal Iman, cinta negara adalah bagian dari iman,” kata Sri Tutie saat memberikan sambutan. (KHASMedia/Suara Merdeka)
