Kiai Musthofa Aqiel: Santri Adalah Pejuang Kemerdekaan

0
740

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek sekaligus Rais Syuriah PBNU, KH. Muhammad Musthofa Aqiel Siroj menuturkan, haul kali ini adalah haul teristimewa, karena bersamaan dengan disahkannya UU Pesantren.

Oleh karena itu, kata Kiai Musthofa, santri pesantren dan NU merasakan kebahagiaan yang besar. Sebab, Allh SWT telah mengangkat derajat santri dan NU.

“Kita rasakan hari ini Allah mengangkat derajat santri dan NU,” tutur Kiai Musthofa pada acara malam puncak Haul ke-30 PP. KHAS Kempek, Sabtu (28/09).

Beliau memberikan penggambaran proses pengangkatan derajat santri seperti diangkatnya derajat Nabi Muhammad SAW. Siapapun yg membela nabi pasti wafat seperti halnya Siti Khadijah, Abu Thalib, dan sahabat lainnya.

Setelah wafatnya orang-orang yang telah membela nabi, beliau merasa susah dan sedih. Sampai Nabi Muhammad pun bertanya kepada Allah: الى من تكلنى “Ya Allah, Kepada siapa saya harus berpasrah,”

Allah SWT, lanjut Kiai Musthofa, sengaja mencabut nyawa semua orang yang mendukung nabi agar beliau hanya beri’timad (berpegang) hanya kepada Allah SWT.

Begitupun Nahdlatul Ulama. Setelah NU ikut berjuang memerdekakan bangsa, NU dimatikan perannya pada masa orde baru (orba).

Lalu, para Ulama NU bermunajat kepada Allah: الى من تكلنى Jawaban atas munajat para ulama, imbuhnya, agar NU berpegang kepada Allah. NU keluar dari politik praktis dan kembali kepada khittah perjuanga. Yakni, kembali kepada Allah, ngurusi jamiyah dan pengajian.

Pada akhirnya, Allah mengangkat derajat santri dan NU. Pesantren sudah mulai diakui sebagai lembaga pendidikan oleh negara.

“Pesantren sudah diapresiasi oleh pemerintah. Bukti adanya hari santri, dan lainnya,” terangnya.

Mengapa harus ada hari santri? Kiai Musthofa bertanya kepada para ribuan tamu undangan yang hadir di acara haul tersebut.

Dikatakan, santri adalah pejuang bangsa saat merebut kemerdekaan. Mereka merupakan benteng terakhir bangsa Indonesia dalam menghadapi guncangan.

“Maka sampai sekarang, kalau tidak ada PBNU, tidak akan ada Indonesia,” tutup beliau. (KHASMedia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here