Jurumiyah, Kecil Kitabnya Tapi Besar Manfaatnya

0
1471

KHASKEMPEK.COM – Tuhan menurunkan Alquran dalam bentuk yang global dan universal tidak spesifik sama sekali. sejak penurunannya, kita (mahluk) diberi sindiran halus dan tajam oleh Tuhan agar memperdayakan akalnya.

Selepas peninggalan nabi, selaku sumber otoritatif utama, dilanjutkan oleh penggantinya, yang dikenal dengan Khulafaur Rasyidin. Dalam kurun waktu 4 khalifah ini, ada kasus pengkaburan ma’na dari Alquran itu sendiri, dan kejadian salah satu khalifah yang praktik pembagian ghanimahnya tidak sama dengan nabi saat dulu. Sehingga hal ini memicu sedikit ketegangan diantara sahabat.

Realita kejadian diatas, tidaklah bisa dihindari karena memang Islam menyebar semakin luas dan terus berekspansi jauh
dan ajaran akan selalu berhadapan dengan lingkungan yang baru dan masyarakat yang baru juga.

Gejolak ilmu (akal) terus diupayakan, agar Alquran dipahami dengan benar dan tidak memahaminya dengan serampangan. Termasuk aktivitas ijtihad para ulama, yang sebenarnya aktivitas ini, embrionya sudah ada sejak masa khalifah, sebagaimana telah disinggung diatas.

Seiring berjalannya waktu dan musim terus berganti, disiplin ilmu-ilmu yang baru terus bermunculan. Seperti ilmu tafsir, kaidah tafsir, ulumul Qur’an, hadis, rijalulhadis, nahwu dan lain-lain. Keseluruhannya bertemu menjadi satu untuk memahami kalam suci Tuhan semesta.

Kitab jurumiyah (nahwu) sebagai perangkat memahami bahasa Arab, kitab kecil yang menarik dan unik berasal dari semenanjung gurun. Tetap eksis manfaatnya hingga sekarang dikaji dan dihafali diseluruh pelosok desa-desa dunia. Dari kitab kecil ini muncullah Syarahnya (komentar), baik berukuran besar atau kecil seperti Mukhtasar Jidaan. Bahkan syarahnya dielaborasi mulanya genre nahwu malah jadi genre Teologi Tauhid. Ngeri. Seperti apa dan bagaimana?

Syekh Muhammad bin Dawud As-Sonhaji adalah pengarangnya. Dalam menulis kitab ini, beliau tidak asal sembarang memilih tempat dan waktu. Beliau memilih tempat keramat, di depan Kakbah dan waktunya di bulan puasa pada malam hari. Tiga aspek inilah yang menyebabkan Jurumiyah sebagai kitab yang fenomenal dan masyhur sampai sekarang. (KHASMedia)

Penulis: Anwar Ibnu Ahmad

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here