IYLP 2004, Lima Belas Tahun Kemudian (1)

0
593

KHASKEMPEK.COM – Indonesian Youth Leadership Program (IYLP) adalah program “short course” dari U.S. Embassy. MA KHAS Kempek memperoleh peluang untuk mendelegasikan dua siswa cum santri dan seorang guru pada tahun 2004 untuk mengikuti program ini di negara bagian Virginia dan Washington DC, USA.

Dari seleksi yang dilakukan di Hotel Alia, Cikini, Jakarta, santri yang terpilih dari MA KHAS adalah Penulis sendiri dan Syukron, ditemani Pak Nur Kholik sebagai guru pembimbing.

Dari sisi IYLP, tahun 2004 adalah angkatan pertama program ini. Tahun-tahun berikutnya IYLP diisi dengan formasi sekolah yang lebih beragam, bukan (hanya) pesantren yang terintegrasi dengan lembaga sekolah seperti angkatan pertama.

Program berjalan selama kurang lebih 1 bulan, mulai Juni hingga Juli 2004. Penulis beruntung sempat menyaksikan perayaan hari kemerdekaan Amerika Serikat pada 4 Juli, bertepatan dengan agenda kunjungan ke kota Williamsburg dan Jamestown. Bersama Yorktown, ketiganya merupakan “historic triangle” karena punya peran penting dalam sejarah revolusi Amerika. Williamsburg menjadi museum hidup era kolonial abad 17-18.

Setelah lima belas tahun berlalu, ingatan Penulis tentang detail kognisi yang diperoleh selama program sudah agak kabur, ditambah ketiadaan catatan selama mengikuti program. Namun masih banyak peristiwa yang masih diingat dan bisa dibagikan.

Demokrasi dan Islam

Tema besar short course ini adalah “Demokrasi dan Islam”. Ada pengalaman lucu yang Penulis alami terkait kuliah tentang demokrasi. Dalam sebuah kuliah yang diampu oleh Prof. Dan Stiffler, salah seorang profesor di Randolph-Macon Woman’s College, Lynchburg, Virginia, Penulis bertanya, “apakah demokrasi itu sejatinya adalah sebuah sistem ataukah prinsip?”.

Memori seorang siswa kelas 1 Aliyah tidak mampu menampung jawaban panjang yang disampaikan Prof. Dan, tetapi berkat bertanya demikian Penulis diganjar “Most Phillosophical Award” di penghujung program. Suatu award suka-suka untuk hiburan semata.

Dalam beberapa sesi, peserta IYLP dibimbing oleh Syeikh Ahmed Abdul Rashid, seorang sufi, mursyid tarekat, dan penulis buku “Islam and Democracy: A Foundation for Ending Extremism and Preventing Conflict“, dan “Applied Sufism: Classical Teachings for the Contemporary Seeker“.

Berkaitan dengan tema di atas, peserta IYLP juga berkesempatan berkunjung ke Capitol Hill untuk melihat rapat Kongres dari dekat, audiensi dengan Senator asal Negara Bagian Virginia, dan berkunjung ke kantor The Council on American–Islamic Relations (CAIR) di Washington.

Rangkaian safari dan kuliah itu sesungguhnya tengah berusaha menegaskan bahwa demokrasi (ide Barat) berjalan seiring (selaras/tidak bertentangan) dengan ajaran Islam. Sesuatu yang sesungguhnya bukan barang aneh dalam konteks keindonesiaan. Kecuali memang kala itu situasi sosial dan politik Amerika masih dirundung trauma pasca peristiwa 9/11.
(KHASMedia)


Penulis adalah alumni KHAS Kempek angkatan lulus 2006 dan alumni IYLP 2004

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here