Hari Guru, Ingat Pesan Kiai Musthofa Aqiel untuk Selalu Menghormati Guru

0
949

KHASKEMPEK.COM – Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia dan kiai adalah pemegang peranan tertinggi di dalamnya. Seorang kiai tidak hanya sebagai titik sentral semua kegiatan di pesantren, namun beliau juga sebagai seorang guru agama sekaligus tokoh pemberi teladan bagi seluruh masyarakat yang ada di sekitarnya.

Di pesantren, seorang santri atau murid diajarkan untuk menghormati kiai yang juga sebagai gurunya. Seperti mencium tangan kiai, membalik sandal kiai, memberikan jalan kepada kiai. Bahkan tak hanya itu, santri juga rela berdiri menundukkan kepala hanya untuk mempersilakan sang guru lewat.

Pada Hari Guru Nasional tahun ini yang bertepatan pada hari Rabu 25 Nopember 2020, sebagai santri Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon, kita diingatkan kembali untuk selalu menghormati kiai, nyai, guru, ustadz dan ustadzah yang mengajarkan ilmu pengetahuan kepada kita.

Mengenai hal ini, Pengasuh Ponpes Khas Kempek, KH. Muhammad Musthofa Aqiel Siroj pernah berpesan kepada pengurus dan santri-santri untuk selalu memuliakan guru. Berikut ini pesan-pesan Kiai Musthofa Aqiel yang harus diamalkan oleh kita semua.

Dalam satu kesempatan, Kiai Musthofa Aqiel berpesan kepada kita untuk selalu menghormati guru dengan cara ikhlas berkhidmah kepadanya, karena itu yang menjadikan kita mulia dan di hadapan Allah mempunyai kedudukan yang tinggi.

“Kita harus bisa menghormati guru, karna yang dinilai oleh Allah dalam tholabul ilmi adalah ikhlashul khidmah (ikhlas dalam berkhidmah) kepada guru. Keikhlasan kita dalam berkhidmah kepada guru itulah yang Insyaallah menjadikan kita mulia dan mempunyai kedudukan tinggi di hadapan Allah,” pesan beliau.

Selain itu, putra ketiga Almarhum Kiai Aqiel Siroj ini, mengatakan bahwa pendidikan pesantren itu tidak lepas dari menekankan akhlakul karimah, terutama menghormati guru, kiai dan orang tua. Karena pelajar zaman sekarang merasa pintar bukan dari guru, tetapi dari google, WhatsApp, YouTube.

“Ini berbahaya, bahaya! Apa lagi, anak-anak zaman sekarang kuliahnya lewat daring. Mempelajari lewat google, ya mereka pintar-pintar. Sedangkan gurunya, boro-boro membuka google, mikirin kriditan saja bingung. Jadi pintar muridnya,” ungkap Ketua Majlis Dzikir Hubbul Wathon ini.

Beliau juga mengatakan, hal ini memungkinkan murid lebih pintar dari gurunya. “Boleh saja lebih pintar muridnya, guru juga akan bangga, tetapi dengan syarat tetap selalu menghormati guru dan orang tua. Karena kita bisa hidup sehat dirawat orang tua. Oleh karena itu, kita wajib berbakti kepada kedua orang tua, wa bil walidaini ihsana,” kata beliau.

Terakhir, beliau dawuh: “Jangan sampai kita membuat guru kecewa dan marah. Karena kalau kita tidak bisa menghormati guru itu dinamakan su’ul adab atau adab yang tidak baik,” tegas beliau.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here