KHASKEMPEK.COM – Kita terlahir, sebelumnya kita tidak pernah meminta atau merancang di mana kita akan di lahirkan. Allah, Sang Pencipta yang menentukan bumi tempat kita dilahirkan.
Bumi Indonesia terpilih sebagai tanah air kita. Pasti ini adalah pilihan yg terbaik yang dipilihkan oleh Allah untuk kita.
Sebagai insan yg beragama, kita meyakini bahwa segala sesuatu itu tidak terjadi begitu saja, semuanya pasti ada hikmah dibaliknya.
ربنا ما خلقت هذا باطلا
“Tuhanku, tentunya Engkau tidak menciptakan ini semua sia-sia belaka.”
Begitu juga keberadaan kita di Indonesia. Sesuatu yang kita yakini bukan hanya karena kebetulan belaka.
Indonesia adalah tempat kita dilahirkan, berpijak dan bernafas. Tempat kita menanamkan harapan-harapan dan kelak bila kita mati, tempat kita akan dibaringkan.
Maka sudah semestinya bila kita mencintai Indonesia dengan sepenuh hati kita. Yaitu dengan menjadikan bumi pertiwi ini sebagai tempat kita menjalani hidup berkualitas, bagi diri kita sendiri ataupun bagi orang lain.
Kecintaan kita kepada Indonesia tidak bertentangan dengan keislaman kita. Kita bisa pada saat yang bersamaan berislam sekaligus berindonesia, beragama sekaligus bernegara, menjalankan nilai nilai keislaman sekaligus menjaga tradisi leluhur kita.
Kita adalah orang Indonesia yg beragama Islam, sekaligus orang Muslim yang berkebangsaan Indonesia. Islam dan Indonesia, keduanya sudah menjadi bagian dari identitas kita. Menjadi satu kesatuan yang saling menguatkan.
Mencintai tanah air adalah nilai yang sudah dicontohkan oleh panutan kita, Nabi Besar Muhammad Saw. Beliau mengekpresikannya kepada Mekkah, tanah yang menjadi tempat kelahiran beliau:
ّوَاللهِ إنَّكِ لَأَحَبُّ أَرْضِ اللهِ إلَي ، وَلَوْلَا أَنِّي أُخْرِجْتُ مِنْكِ مَا خَرَجْتُ
“Demi Allah, engkau, wahai Mekkah, adalah bumi Allah yang paling aku cintai. Kalau saja aku tidak dipaksa keluar dari mu maka aku tidak akan keluar.”
DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA KE 75
