Bulan Syawal Tahun Ajaran Baru di Pesantren

0
756

KHASKEMPEK.COM – Bulan Syawal adalah bulan yang penting dalam tradisi keislaman di Indonesia. Pada bulan ini, yaitu tepatnya tanggal 1 Syawal, umat Islam Indonesia, sebagaimana umat Islam di belahan bumi yang lain, merayakan hari raya ‘Idul Fitri, yaitu salah satu dari dua hari raya yang diperingati oleh umat Islam setiap tahunnya. Hari raya yang lain adalah ‘Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 bulan Dzul Hijjah.

Dalam khazanah keislaman secara umum hari raya ‘Idul Fitri disebut juga dengan Al ‘Idul al Asghar atau hari raya kecil, sedangkan ‘Idul Adha disebut dengan Al ‘Idul al Akbar atau hari raya besar. Penamaan besar dan kecil dari dua hari raya umat Islam ini menunjukkan bahwa ‘Idul Adha dalam tradisi Islam global menempati posisi yang lebih penting ketimbang ‘Idul Fitri.

Akan tetapi di Indonesia, dilihat dari bagaimana masyarakat muslim merayakan dan menghayatinya, ‘Idul fitri memiliki makna yang lebih spesial. Tradisi mudik pulang kampung yang melibatkan jutaan manusia, acara halal bi halal yang diadakan hampir di semua instansi-instansi pemerintah maupun swasta, dan di sebagian daerah seperti di Cirebon ada tradisi Raya Syawalan pada hari ke 8 bulan Syawal. Itu semua merupakan bentuk-bentuk bagaimana umat Islam di Nusantara ini mengisi hari raya ‘Idul Fitri ini.

Ada pula tradisi yang berkaitan dengan bulan Syawal dalam dunia pendidikan Islam Indonesia, yaitu dimulainya tahun ajaran baru pendidikan di Pondok-pondok Pesantren pada bulan Syawal ini. Tradisi ini menghadapi tantangan yang cukup berat karena tidak sinkron dengan kalender pendidikan yang diterapkan oleh negara dalam sistem pendidikan nasional, dimana tahun ajaran barunya di mulai di pertengahan Juli (yang bila dikonversikan ke penanggalan Hijriah pada tahun ini jatuh pada akhir bulan Dzul Qo’dah). Meskipun demikian masih banyak pesantren pesantren besar di Nusantara ini yang tetap menerapkan bulan Syawal sebagai awal tahun ajaran pendidikan.

Pondok Pesantren Lirboyo adalah salah satunya. Pondok pesantren yang sudah berusia lebih dari satu abad ini tetap konsisten sejak didirikannya sampai saat ini senantiasa mengawali tahun ajaran barunya pada setiap bulan Syawal. Demi perbaikan kwalitas pendidikan dan kelulusan, sepanjang sejarahnya PP. Lirboyo telah berungkali mengalami perubahan-perubahan sistem kurikulum, dan yang terkahir adalah penyataraan tingkat pendidikan dimana lulusan lembaga pendidikan di Lirboyo ditambah masa khidmah satu tahun sudah setara dengan S1 pada pendidikan di luar pesantren. Akan tetapi untuk urusan awal kalender pendidikan, Lirboyo tidak pernah mengalami perubahan, yaitu di bulan Syawal.

Dan ini berlaku juga di Pondok Pesantren Terpadu Ar Risalah. Salah satu unit pendidikan yang terdapat di Pondok Pesantren Lirboyo yang menerapkan sistem pendidikan formal yang modern dipadukan dengan pendidikan Al Quran dan keagamaan ala pesantren.

Tentunya, karena menyelengarakan SMP dan SMA di bawah supervisi Kementrian Pendidikan, Ar Risalah harus menyesuaikan diri dengan program dan kalender pendidikan yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan setempat. Akan tetapi, ini tidak mengahalangi Ar Risalah untuk memulai tahun ajaran barunya tetap di bulan Syawal. Di sela-sela komitmennya untuk menjadikan sekolah formal yang berada dibawah naungannya sebagai sekolah unggulan dan berprestasi, ar Risalah tetap mempertahankan tradisi bulan Syawal sebagai tahun ajaran baru.

Model seperti ar Risalah ini (dengan nuansa berbeda) juga terjadi di Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, salah satu pondok pesantren terbesar di wilayah timur Jawa Barat. Semenjak diperkenalkannya lembaga pendidkan formal di tahun 2002 ke dalam sistem pendidikan pesantren, PP. KHAS Kempek mengalami dinamika yang tidak mudah untuk mensingkronkan antara kalender pesantren yang sudah mapan dan kalender pendidikan nasional secara umum. Namun pada akhirnya, setidaknya sampai saat ini, PP. KHAS Kempek tetap menjadikan bulan Syawal sebagai awal tahun ajaran baru. Pertimbangan atas kebijakan ini adalah karena memulai ajaran baru di bulan Syawal sudah merupakan tradisi di KHAS Kempek sejak pesantren lahir dan didirikan.

Memelihara tradisi adalah salah satu cara agar kita tidak tercerabut dari akar kepribadian kita. Meski tradisi itu juga mempunyai dinamika dan perubahannya, setidaknya tradisi memungkinkan kita untuk tetap mempunyai ‘semacam kaitan’ terhadap masa lalu. Karena kita dibentuk oleh kita di masa lalu, menjalani kita di masa sekarang, untuk menjadi kita di masa yang akan datang.

Terakhir, do’a untuk anak-anak kita, saudara-saudara kita, kawan-kawan kita, tetangga-tetangga kita, santri-santri kita yang sudah, sedang atau akan berangkat ke pondok pesantren untuk memulai tahun ajaran barunya di bulan Syawal ini. Semoga mereka diberikan kemudahan, kelancaran dan ilmu yang bermanfaat Fiddunia walakhirat. Amin

KHASMedia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here