Bersama Warga, Kyai Kempek Gelar Peringatan Maulid Nabi

0
504

Sekitar 500 warga, Kyai dan santri padati Aula Majlis Al-ghadzir MTM (Majlis Tarbiyatul Mubtadi-ien) Pesanten Kempek untuk mengenang kelahiran baginda Rasul Muhammad SAW, Selasa (13/01).

Berada di mimbar dalam pergelaran tersebut, KH Musthofa ‘Aqil Siroj, KH Ahsin Syifa ‘Aqil Siroj, KH Ni’amillah ‘Aqil Siroj dan KH Muhammad Bin Ja’far. Acara tersebut memang selalu dijadikan moment penting bagi warga yang bermukim di desa kempek, selain untuk mengenang maulid Nabi agung Muhammad SAW, acara ini memang kerap dijadikan warga dan santri untuk selalu dekat dengan kyai-kyai Pesantren kempek.

Kyai Musthofa Aqil Siroj, salah satu Kyai Pesantren Kempek mengatakan, dalam acara peringatan maulid Nabi, kita harus dan wajib percaya bahwa Nabi Muhammad SAW hadir di tengah-tengah kita, dawuh beliau, sembari mengatakan bahwa ucapan tersebut didapati dari dawuh kakeknya (Kyai Siroj Gedongan).

“Indonesia ini sedang dalam menghadapi banyak musibah, diantaranya perekonomian, keamanan warga, teroris, dan lain-lain. Satu-satunya jalan yang bisa merubah/menolong keadaan yang membingungkan Negara kita ini hanya Allah, namun kita tidak mungkin langsung meminta kepada Allah, karena kita masih banyak memiliki dosa, oleh demikian pula kita harus meminta melewati orang yang dekat dengan Allah, yaitu baginda Rasul Muhammad SAW.

Kyai Musthofa pun menceritakan, dulu ada rumah yang sangat bagus dan megah, sampai-sampai laintainyapun menggunakan perhiasan, suatu hari ada orang miskin yang ingin memasuki rumah tersebut, dia tidak mungkin langsung masuk dan akrab dengan pemilik rumah itu, maka cara si miskin tersebut dengan mengakrabi pembantu yang bekerja di rumah tersebut, agar mudah untuk menembus orang yang mempunyai rumah. Begitupun jika kita memohon kepada Allah harus melewati orang yang dekat denganNya, yaitu Nabi Muhammad SAW, yang salasatunya dengan memperbanyak membaca shalawat,” Ungkap Kyai Musthofa dalam mauidzohnya.

Ada satu yang paling unik, dalam agenda yang berjalan setiap tahun itu, santri-santri membawa sebayak-banyaknya kitab yang mereka punya, yang diletakkan di tengah-tengah padatnya warga, mereka yakin dengan begitu kitab-kitabnya akan didapati berkah dari peringatan maulid Nabi Agung Muhammad SAW tersebut, sehingga merekapun belajar/ngajinya diberikan kemudahan.
Dalam pembacaan kitab al-barzanji, Kyai-kyai, warga dan santri begitu khusyu mengikuti pembacaan kitab yang berisi pujian-pujian kepada Nabi itu, mereka sangat percaya bahwa waktu itu baginda Rasul Muhammad SAW hadir ditengah-tengah mereka.

Kang Muh (panggilan akrab KH Musthofa ‘Aqil Siroj), mengingatkan kepada warga dan santri agar selalu mengiringkan bacaan shalawat dalam hal positif yang akan kita kerjakan.
Lufaefi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here