Berkhidmah Untuk Mencari Keberkahan Hidup

(Belajar dari kisah Abdullah Ibnu Mas’ud)

0
1266
KH Ahmad Zaeni Dahlan bersama KH Ahmad Ishomuddin (Foto: KHAS Media)

KHASKEMPEK.COM – Saat usia masih belia, Ibnu Mas’ud yang dikenal dengan julukan صاحب سر رسول الله ini adalah seorang pengembala yang mengembalakan kambing orang kaya di Mekkah. Setelah mengenal Rasulullah dan masuk Islam, Ibnu Mas’ud mendermakan hidupnya untuk berkhidmah kepada junjungannya Nabi Muhammad SAW. Sejak saat ini Ibnu Mas’ud selalu berada didekat Rasulullah, menyiapkan air untuk berwudlu, baju dan sandal yang dipakai dan bahkan membangunkan baginda Rasul ketika waktu sholat tiba dan seterusnya. Dengan totalitas khidmah yang diberikan, Allah memberi Ibnu Mas’ud keberkahan dalam ilmu, keberkahan dalam harta, keberkahan dalam keluraga, serta keberkahan dalam murid atau anak didiknya sampai hari kiamat.

Keberkahan dalam ilmu diperolehnya dari kepercayaan yang Ibnu Mas’ud dapatkan ketika Rasulallah menunjuknya sebagai salah satu maha guru ilmu-ilmu al-Quran. Karena kedekatannya dengan Baginda Rasul, Ibnu Mas’ud adalah sahabat yang paling paham dan menyaksikan langsung kapan surat-surat tertentu dalam al-Quran diturunkan dan kondisi-kondisi yang melatarbelakangi ayat tersebut diturunkan (asbabunnuzul).

Keberkahan dalam harta dibuktikan dengan kehidupan beliau yang berkecukupan. Di masa tuanya Ibnu Mas’ud ditunjuk sebagai bendahara negara dengan bayaran yang besar akan tetapi Ibnu Mas’ud lebih memilih hidup sederhana dan sama sekali tidak pernah mengambil uang gajian yang sudah menjadi haknya.

Ketika ditawari bahwa uang itu bisa dimaanfaatkan oleh anak turunannya, Ibnu Mas’ud menjawab bahwa anak turunannya sudah bercukupan karena ia senantiasa mengajarkan kepada mereka untuk membaca surat al-Waqi’ah setiap hari, amalan yang dapat menjamin kehidupan seseorang tidak akan kekurangan apapun.

Istri beliau, Raithaah RA adalah seorang wanita yang membuka usaha kreatif, dan dari usahanya ini, keluarga Ibnu Mas’ud tergolong keluarga yang gemar bershadaqah.

Keberkahan dalam murid dan anak didik tercatat dalam sejarah perkembangan ilmu-ilmu keislaman terdapat dua kecenderungan yang dominan, yaitu ahlul hadits dan ahlur ra’yu. Kelompok yang kedua yaitu ahlur ra’yu adalah kelompok yang mengembangkan pendekatan lebih rasional terhadap teks-teks agama. Termasuk dalam kelompok ini adalah Abu Hanifah pendiri madzhab Hanafi, Imam Syafi’i pendiri madzhab Syafi’i sekaligus perumus ilmu ushul fiqh. Bila ditarik garis sanad maka genelogi keilmuan kelompok ini sampai ke Rasulallah SAW melalui sahabat Ibnu Mas’ud ini. Dalam kata lain, kelompok ini adalah murid-murid dari Ibnu Mas’ud.

____
Tulisan ini beliau sampaikan pada acara Irsyadat dihadapan para ustadz dan ustadzah Madrasah Tahdzibul Mutsaqqofien Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon.

Semoga kita dapat belajar dan mengambil suri tauladan dari Ibnu Mas’ud. Totalitas khidmah dan loyalitas beliau kepada Gusti Rasul mendatangkan keberkahan dalam segala aspek kehidupan beliau dan semoga kita digolongkan bersama murid dan anak didik beliau. Amien

(KHAS Media)

#irsyadat
#khaskempek
#khasmedia
#khaskempekdotcom

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here