KEMPEK – “Mulailah dengan yang sederhana, seperti menulis esai satu atau dua lembar.” Begitulah pesan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) periode 2006-2009, Idy Muzayyad saat di hadapan peserta Kongres IPNU XIX dan IPPNU XVIII di Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, Sabtu (22/12) kemarin.
Menurutnya, menulis bukanlah sesuatu yang berat. Asal ada kemauan serta keinginan yang kuat untuk mau terus belajar, pasti akan bisa. Menulis bukanlah karena faktor bakat, melainkan faktor kebiasaan.
Ia mengingatkan kepada pimpinan IPNU dan IPPNU ke depan agar mempunyai perhatian terhadap dunia tulis menulis. Pasalnya, Idy menilai produktivitas penulisan di kalangan pelajar NU mulai menurun.
“Yang saya dengar, produktivitas kepenulisan di IPNU-IPPNU malah menurun dibanding misalnya zaman saya. Ini penting untuk (dikerjakan) pemimpin IPNU-IPPNU ke depan, ” kata Idy.
Faktor sepinya dunia tulis menulis di IPNU dan IPPNU, Menurut Idy, disebabkan kurang diberikannya ruang untuk berekspresi, seperti mengadakan pelatihan dan perlombaan.
Pria yang menjabat sebagai anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) periode 2010-2013 ini menyakini potensi kader IPNU-IPPNU dalam tulis menulis sangat besar. Apalagi, sambungnya, fasilitas digital telah tersedia. Media sosial seperti Facebook dapat dimanfaatkan untuk menulis dengan tulisan yang bermanfaat.
“(IPNU-IPPNU) Harusnya memiliki karakter yang kuat karena dunia pelajar kan dunia tulis menulis,” ucapnya. (KHASMedia)
