KEMPEK – Santri-santri kelas Alfiyah Tsaniyah Madrasah Tahdzibul Mutsaqqofien (MTM) Putra, Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon, telah mengkhatamkan pengajian kitab Alfiyah Ibnu Malik, bertempat di kediaman Pengasuh, KH Muh. Musthofa Aqiel Siroj, Kamis (4/4).
Dalam acara yang penuh barokah itu, turut hadir pengasuh, kiai, nyai, santri senior dan pengurus Pondok Pesantren KHAS Kempek, serta semua khotimin Alfiyah Ibnu Malik.
Mereka tampak semangat dan bangga bisa mengkhatamkan kitab tentang gramatikal Arabic yang terkenal sulit ini. Karena ujian dan cobaan selama mengaji kitab Alfiyah ini sangat berat terutama dalam memahami materi maupun menghafal bait-bait sakralnya.
Ada yang istimewa untuk khotimin Alfiyah tahun sekarang, yaitu kehadiran Mbah Moen. (Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah). Alhamdulillah, beliau bisa rawuh ke Kempek memberikan barokah dan do’a ikhtitam kitab Alfiyah. Sebelum berdo’a, beliau dawuh:
Alfiyah Ibnu Malik itu dikarang sekitar akhir tahun 500 H atau menjelang tahun 600 H. Kitab Alfiyah keluar dari Andalusia ke Afrika, Mesir dan Suriah. Di Suriah, beliau mempunyai banyak murid, yang mempengaruhi perubahan kemajuan Madzhab Syafi’i.
Sebab salah satu murid Ibnu Malik yaitu Imam Nawawi adalah imam bagi Madzhab Syafi’i, yang kalau ada pertentangan tentang masalah apapun pasti akan kembali kepada Imam Nawawi. Oleh karena itu dalam Bab Mubtada’ yang berbunyi: “warojulun minal kiromi ‘indana…“ Orang yang mulia disisi ku itu adalah Imam Nawawi. Beliau adalah murid kesayangan Imam Ibnu Malik di Damaskus, Suriah.
Setelah itu, Imam Nawawi kembali ke tempat asalnya, yaitu kampung Nawa (kira-kira beberapa puluh kilo dari Suriah). Beliau wafat dan dikubur di Nawa. Disana ada masjid Nawawi. Sedangkan Imam Ibnu Malik wafat dan dikubur di Damaskus, Suriah. (KHASMedia)
