Anjuran dan Tujuan Berdiri Saat Pembacaan Maulid Nabi Saw

0
530

KHASKEMPEK.COM – Berdiri saat pembacaan maulid nabi merupakan tradisi yang baik dan telah dilakukan oleh para ‘Alim ‘Ulama. Hal ini bertujuan untuk menghormati dan mengagungkan Nabi Muhammad Saw. Berikut beberapa penjelasan ulama dalam kitab kuning (kitab klasik).


فائدة: جرت العادة أن الناس إذا سمعوا ذكر وضعه يقومون تعظيما له وهذا القيام مستحسن لما فيه من تعظيم النبي وقد فعل ذلك كثير من علماء الأمة الذين يقتدى بهم اه

(Faedah) Telah menjadi kebiasaan saat orang-orang mendengar disebutkan kelahiran Nabi Muhammad, mereka berdiri untuk memberikan penghormatan, berdiri semacam ini dianggap bagus karena di dalamnya mengandung pengagungan terhadap Nabi, dan yang demikian telah dikerjakan oleh mayoritas Alim Ulama yang pantas untuk diikuti. (I’anah at-Thalibin [3/363]).


ومن الفوائد انه جرت عادة كثير من الناس اذا سمعوا بذكر وضعه صلى الله عليه وسلم أن يقوموا تعظيما له صلى الله عليه وسلم وهذا القيام بدعة لا أصل لها : أي لكن هي بدعة حسنة, لانه ليس كل بدعة مذمومة . وقد قال سيدنا عمر رضي الله تعالى عنه في اجتماع الناس لصلاة التراويح : نعمت البدعة .

Al-Allaamah Burhanuddin Al-Halaby berkata, “Termasuk faedah-faedah yang biasa terjadi dikebanyakan masyarakat adalah saat mereka mendengar disebutkan kelahiran Nabi Muhammad Saw., mereka berdiri untuk memberikan penghormatan Sesungguhnya berdiri semacam ini termasuk bidah yang tidak ada asalnya namun ia tergolong bidah yang baik karena tidak setiap bidah itu tercela.

Adalah Sayyidina Umar ra. berkata saat mengumpulkan orang-orang untuk melaksanakan shalat tarawih, “Sebaik-baiknya bidah adalah yang ini.” Hal demikian telah dikerjakan oleh mayoritas Alim Ulama yang pantas untuk diikuti. (As-Sirah al-Halabiyyah [1/136 ]).


جرت العادة بأنه إذا ساق الوعاظ مولده صلى الله عليه وسلم وذكروا وضع أمه له قام الناس عند ذلك تعظيما له صلى الله عليه وسلم وهذا القيام بدعة حسنة لما فيه من إظهار السرور والتعظيم له صلى الله عليه وسلم بل مستحبة لم غلب عليه الحب والإجلال لهذا النبي الكريم عليه أفضل الصلاة وأتم التسليم.

Al-Allaamah an-Nabhaani berkata, “Telah menjadi kebiasaan saat para penasehat menghaturkan bacaan Maulid Nabi kala tiba pada kalimah وضع أمه له (Beliau dilahirkan oleh ibunya), orang-orang berdiri untuk memberikan penghormatan, berdiri semacam ini bidah hasanah karena di dalamnya mengandung menampakkan kebahagiaan dan pengagungan pada Nabi bahkan dapat tergolong sunah saat dilakukan dengan penuh rasa suka cita dan pengagungan pada Nabi”. (Jawahir al Bihar [3/383]).


قال الامام أبو شامة ، شيخ الامام النووي : ومن أحسن ما ابتدع في زماننا ما يفعل كل عام في اليوم الموافق ليوم مولده ( ص ) من الصدقات والمعروف ، وإظهار الزينة والسرور ، فإن ذلك مع مافيه من الإحسان للفقراء مشعر بمحبته ( ص ) ، وتعظيمه في قلب فاعل ذلك ، وشكر الله على ما منّ به من إيجاد رسوله ( ص ) ، الذي أرسله رحمة للعالمين.

Abu Syaamah Guru Imam an-Nawaawi berkata, “Sebaik-baik bidah yang terjadi dizaman kami adalah segala yang dikerjakan setiap tahun bertepatan dengan hari kelahiran Nabi Muhammad baik berupa shadaqah dan kebaikan-kebaikan lainnya, menampakkan kebahagiaan dan hiasan, sungguh yang demikian bila didalamnya termuat berbuat kebajikan pada orang-orang fakir berarti menampakkan perasaan suka cita, mengagungkan serta wujud rasa syukur pada Allah atas anugerah berupa zhahirnya Nabi Muhammad yang telah Ia utus sebagai rahmat bagi semua Alam”. (As-Sairah al-Halabiyyah [1/83-84 ]).

Silahkan Share! Wallahu a’lam bisshowab.
Sumber: Santri Droid

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here