Amalan Hari Jum’at Akhir Bulan Rajab dan Faedahnya

0
541

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Bulan yang dimuliakan dalam agama Islam itu ada 4 yaitu Muharram, Rajab, Dzul Qo’dah dan Dzul Hijjah. Bulan Rajab itu dianggap mulia karena Rajab adalah bulannya Allah. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits riwayat ad-Dailami yang berbunyi:

Nabi saat melihat hilal bulan Rajab beliau berdoa, “Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan” (HR Ahmad, al-Muttaqi al-Hindi dan lainnya).

Nabi juga memerintahkan salah seorang sahabatnya untuk berpuasa di bulan Rajab dan bulan mulia lainnya (HR Abu Daud, Ibnu Majah dan lainnya).

Selain itu, banyak amalan dan do’a yang dianjurkan oleh para ulama di bulan Rajab ini. Salah satunya adalah amalan Jum’at terakhir bulan Rajab.

Dalam hal ini, masyayikh Pondok Pesantren Khas Kempek Cirebon setiap tahun pasti akan mengingatkan santri-santrinya untuk mengamalkan amalan tersebut.

Nyai Hj Shobihah Maimoen Zubair (istri KH Muhammad Musthofa Aqiel Siroj) menyampaikan amalan ini lewat postingan di Instagram, Jum’at (20/03/2020). Berikut ini pesan beliau:


اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد

Amalan Jum’at akhir bulan Rajab


× احمد رسول الله محمد رسول الله ٣٥

Ahmadu Rasulullah Muhammadun Rasulullah 35 x

“Amalan ini dibaca ketika khatib sedang duduk di antara dua khutbah. Barang siapa yang membacanya, tidak akan terputus rizkinya selama setahun,” tulis beliau.

Dikutip dari NU Online, dijelaskan bahwa, Al-Habib Ali bin Hasan Baharun menulis keterangan dari gurunya, al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith sebagai berikut:


فَائِدَةٌ لِإِبْقَاءِ الدُّرَيْهِمَاتِ فِيْ جَمِيْعِ السَّنَةِ الْإِتْيَانُ بِهَذَا الذِّكْرِ (x 35) فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبَ حَالَ الْخُطْبَةِ الثَّانِيَةِ، وَهُوَ أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله، وَقَدْ جَرَّبَهُ الْكَثِيْرُ وَصَحَّ عِنْدَهُمْ 

Faedah agar uang tak kunjung habis di sepanjang tahun (dianjurkan) membaca amalan ini sebanyak 35 kali di akhir Jum’at bulan Rajab saat khutbah kedua, yaitu ‘Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh’.

Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dan terbukti berhasil.” (al-Habib Ali bin Hasan Baharun, al-Fawaid al-Mukhtarah, hal. 445). Demikian, semoga bermanfaat. (KHASMedia)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here