Almarhum Buya Ja’far dan Modernisasi Pesantren KHAS Kempek

0
827

KHASKEMPEK.COM – Siapa yang tidak kenal dengan Buya Ja’far (BJ)? Sosok bersahaja yang merupakan – boleh dibilang – Kiai yang memiliki visi-misi besar bagi Yayasan KHAS Kempek. Terbukti, MTs, MA, dan SMP yang ada di lingkungan Yayasan KHAS adalah buah dari jerih payah dan kegigihan BJ untuk ‘memodernkan’ Pesantren rintisan Ayahnya itu, Kiai Aqil Siroj.

Penulis sendiri adalah santri yang terahir belajar Kitab Alfiyah Ibn Malik bersama BJ, sebelum kemudian beliau wafat di tahun 2014. Masih terngiang dalam ingatan, dalam setiap waktu belajar, BJ menginginkan agar para santri harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan tepat. Bahkan, BJ sangat bangga jika ada santri KHAS yang pandai dalam bahasa Inggris. BJ pun berani unjuk gigi di depan Para Wakil Rakyat, ketika santri-santrinya lolos seleksi Beasiswa Kuliah Gratis di berbagai Universitas ternama di Indonesia.

Kegigihannya agar santri pintar dalam ilmu agama sekaligus menguasai ilmu eksak terus BJ gelorakan. Tidak aneh jika kemudian pesantren Kempek mulai menggandeng TNI-POLRI, dan atau para pakar Eksakta lainnya untuk memberi pelatihan ilmu-ilmu yang, sebelumnya, tidak didapatkan para santri di pondok. Hal demikian itu, alhamdulillah, terus berjalan dan berkembang lebih pesat.

Namun meskipun demikian, BJ selalu mewanti-wanti agar para santri tetap menomorsatukan mempelajari ilmu-ilmu agama. Modernisasi yang digagas BJ di pesantren KHAS tidak secuilpun mengesampingkan pelajaran pondok. Santri, bagi BJ, harus mendalami ilmu agama, sekaligus mahir dalam ilmu-ilmu umum. Slogan BJ yang cukup fenomenal adalah “Santri di Kempek itu ngaji sambil sekolah. Bukan sekolah sambil ngaji”.

Kekaguman penulis kepada BJ sulit untuk diutarakan seluruhnya. Betapa sangat besar inspirasi yang ingin BJ pancarkan untuk para santri. Jika dalam ilmu hukum Islam modern Indonesia kita mengenal Nurcholis Madjid yang dikenal Bapak modernisme Islam yang cenderung sekuler, maka di Pesantren KHAS kita mengenal Kiai modernisme pesantren, yang tetap mengharmoniskan agama dan keilmuan umum. Kiai itu adalah BJ, Buya Ja’far.

Untuk BJ, Alfatihah…

Lufaefi
Jakarta, 28 Januari 2019.

(KHAS Media)

Baca juga: Begini Geneologi Islam Nusantara yang Harus Kamu Tahu

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here