Al Maidah, Surat Terbanyak Menggunakan Seruan ‘Wahai Orang-orang yang Beriman’

1
760

KHASKEMPEK.COM – Ngaji Tafsir kali ini, iqtibasat akan melanjutkan penjelasan tentang karekteristik kedua dari surat al Maidah, selamat membaca!

Karakteristik kedua adalah bahwa surat al Maidah juga mencatat rekor terbanyak dalam penggunaan panggilan terhadap orang-orang yang beriman. Terdapat enam belas ayat yang dimulai dengan seruan يا أيها الذين أمنوا /wahai orang-orang yang beriman, bahkan melebihi jumlah yang ada dalam surat al Baqorah, surat terpanjang dalam Al Qur’an sekalipun.

Seruan يا أيها الذين أمنوا sering dijadikan oleh ulama sebagai petunjuk bahwa suatu ayat masuk dalam kelompok madaniyah atau ayat-ayat yang turun pasca hijrah Kanjeng Rasul SAW dari Makkah ke Madinah. Karena memang baru di Madinah, komunitas orang-orang yang beriman dengan segala perangkat sosialnya baru terbentuk.

Komunitas yang terdiri dari Kanjeng Rasul sebagai pimpinannya dan Sahabat Muhajirin dan Sahabat Anshar sebagai anggota intinya ini, berkembang dengan semakin berkembangnya Islam di Madinah. Al Qur’an sebagai petunjuk kehidupan mereka pun mengalami penyesuaian. Sejak itu, ayat-ayatnya kerap kali ditujukkan untuk mereka sebagai sebuah komunitas, dan sebagiannya dimulai dengan seruan يا أيها الذين أمنوا/wahai orang-orang yang beriman.

Ayat-ayat yang dimulai dengan يا أيها الذين أمنوا , oleh karena itu, mempunyai ciri-ciri yang sama dengan ayat-ayat madaniyah yang lain. Seperti di antaranya, ayat-ayatnya relatif lebih panjang, ungkapannya tenang dan datar, cenderung prosais dan berisi argumentasi-argumentasi kokoh yang tertuju pada akal pikiran, serta penjelasan-penjelasan yang detail tentang aturan peribadatan dan undang-undang kehidupan sosial.

Khusus untuk ayat-ayat يا أيها الذين أمنوا yang berada dalam surat al Maidah, banyak diantaranya menekankan pada penguatan nilai-nilai yang juga disinggung dalam ayat lain. Sebagian dengan penambahan penjelasan akan ketetapan-ketetapan hukum, finalisasi hukum, sekaligus rasionalisasi di balik ketetapan hukum tersebut.

Tentunya, sebuah ayat didahului dengan seruan kepada orang-orang yang beriman terlebih dahulu bukanlah tanpa makna. Setidak-tidaknya, Allah selaku pembicara menghendaki perhatian dan keseriusan dari pihak-pihak yang diseru, yaitu orang-orang yang beriman, terhadap isi dari pembicaraan yang akan diungkapkan-Nya.

Tepat sekali apa yang diriwayatkan dari Sahabat Ibnu Mas’ud RA, beliau berkata: “Jika anda mendengar panggilan illahi, يا أيها الذين أمنوا/wahai orang-orang yang beriman’, siapkanlah dengan baik pendengaranmu karena sesungguhnya ada kebaikan yang Allah perintahkan atau ada keburukan yang Allah larang.”

Di samping itu, sebuah seruan apakah ia berkonotasi positif atau negatif tergantung dari label yang digunakan. Ketika seorang menyeru yang lainnya dengan: ‘hai si baik’ misalnya, maka ini merupakan bentuk penghargaan dan penghormatan penyeru kepada yang diseru, begitu juga sebaliknya ketika memanggil dengan panggilan: ‘hai si buruk!’, maka ini menunjukkan bahwa yang memanggil memandang negatif kepada pihak yang dipanggil.

Dalam يا أيها الذين أمنوا, label yang digunakan oleh Allah adalah keimanan. Maka ini jelas-jelas menunjukkan penghargaan dan penghormatan Allah kepada orang-orang beriman. Karena keimanan merupakan kualitas manusia yang paling utama di sisi Allah dan keberadaannya menentukan seorang layak untuk mendapatkan cinta dan keridhoan dari-Nya.

Keimanan juga merupakan landasan yang subur bagi bersemainya kualitas-kualitas utama yang lain pada diri seorang. Ia ibarat akar pohon yang menghujam ke tanah dengan kuat, di atasnya dapat tumbuh batang pohon yang menjulang tinggi ke langit. Seruan dengan label keimanan, oleh karena itu, dapat diartikan juga sebagai dorongan dan motivasi kepada pihak-pihak yang diseru untuk dapat menegakkan dan menyempurnakan konsekuensi dari keimanan mereka.

Seruan يا أيها الذين أمنوا/ wahai orang-orang yang beriman, dalam hal ini, dapat berarti: ‘Wahai orang-orang yang telah dikaruniai nikmat keimanan, hendaklah kalian mensyukuri nikmat itu, sempurnakanlah ia dengan bersungguh-sungguh melaksanakan perintah Allah, meninggalkan larangan-Nya dan mengindahkan segala petuah dan ujaran-Nya’. Seruan yang mengimplikasikan makna tuntutan dan pertanggung jawaban akan status mereka sebagai orang-orang yang beriman.

Secara umum, dengan berulang-ulangnya seruan يا أيها الذين أمنوا/wahai orang-orang yang beriman dalam surat Al Maidah ini, melebihi dalam surat-surat yang lain, dapat menggambarkan pada pembaca bahwa Allah, melalui surat ini, sedang memberikan bimbingan dan arahan secara lebih intensif kepada orang-orang beriman tentang jalan kehidupan yang harus mereka pedomani. Dan inilah karakteristik kedua dari surat al Ma’idah yang membedakannya dengan surat-surat yang lain. Wallahu A’lam.

Sumber: Al Nashir Al Manshur

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here