Memanggil Tuk Meminta Tolong (Istighotsah) – Dahlan Alfiyah

0
112

KHASKEMPEK, KEMPEK – Nadzom Alfiyah Ibnu Malik karya Syekh Muhammad bin Abdullah bin Malik, merupakan sebuah karya yang sangat fenomenal, yang tidak akan pernah terhapus dalam khazanah intelektualitas pesantren. Khususnya pesantren salaf. Selasa (13/08/2024).

Didalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapi dalam berbagai persoalan baik itu individu atau dalam sosial, didalam sosial, kita juga sering untuk meminta pertolongan.

Meminta Pertolongan dalam gramatikal bahasa arab ada yang disebut dengan Istighotsah (الإستغاثة). dalam bait alfiyyah juga disebutkan sebagai berikut :

الاِسْتِغَاثَةُ

إِذَا اسْتُغِيْثَ اسْمٌ مُنَادًى خُفِضَا  # بِالَّلاَمِ مَفْتُوحَاً كَيَا لَلمُرْتَضَى

Apabila suatu isim dijadikan sebagai munada mustaghats, maka di-jar-kan oleh lam yang di-fathah-kan, seperti “Ya lalmurtadha”

Pembahasan ; “Contoh lafadz; يَا لَلمُرْتَضَى”

lafadz مُرْتَضَى adalah isim yang dijadikan munada mustaghots, yaitu munada yang dipanggil untuk dimintai pertolongan, maka lafadz مُرْتَضَى di jarrkan dengan Lam, yang mana Lamnya dibaca fathah, menjadi لَلمُرْتَضَى

Begitupun pada contoh lain, seperti perkataan Sayyidina Umar bin khottob saat ia ditusuk, beliau berkata “يا لَلّه” (duhai Allah(dengan nada merintih meminta tolong)) , lafadz ” لَلّه” disini adalah isim yang dijadikan munada mustaghos/istighotsah, maka lafadz لَلّه dijerkan dengan lam, yang mana lamnya dibaca fathah, maka menjadi lafal “يا لَلّه”.

  • Maka Alasan jarrnya dikarenakan menjadi munada mustaghos.dan fathahnya lam karena jatuhnya munada mpada tempatnya isim dhomir yang terdapat lam yang difathahkan seperti lafadz Lahu, Serta fathahnya lam ini untuk membedakan antara munada mustaghos bih dan munada mustagos min ajlih
  • Hukumnya munada mustaghos adalah mu’rob, seperti halnya munada mufrod ma’rifat, karena tarkibnya yang beserta lam itu menyerupai mudhof, maka dinashobkandengan fathah yang dikira-kirakan , fathahnya tercegah oleh sibuknya mahal dengan harokatnya lam istighosah. lam ini menurut 1 pendapat adalah lam zaidah yang tidak ada hubungannya dengan apapun. sedangkan menurut pendapat lain, lam ini berhubungan dengan fiil yang diganti ya, yang mana ya nya mengandung ma’na ta’ajjub.

وَافْتَحْ مَعَ المَعْطْوفِ إنْ كَرَّرْتَ يَا #  وَفِي سِوَى ذلِكَ بِالكَسْرِ ائْتِيَا

Fathahkan juga Lam Istighatsah yg menyertai Ma’thufnya jika kamu mengulang kata “Yaa”, selain daripada itu (tanpa mengulang Yaa pada Ma’thuf) maka gunakanlah Lam Istighatsah yg berharkat kasrah.

Contoh ; يا لقوم ويا لأمثال قومي #لأناس عتوهم في ازدياد

Mahallu Syahid lafadz يا لقوم ويا لأمثال قومي lafadz لقوم dan لأمثال adalah munada mustaghos yang lamnya dibaca fathah dikarenakan mengulang-ulang ya, jika Ya tidak diulang-ulang, maka lam yang kedua yakni لأمثال dibaca kasroh lamnya tidak fathah.

وَلاَمُ مَا اسْتُغِيْثَ عَاقَبَتْ أَلِفْ # وَمِثْلُهُ اسْمٌ ذُو تَعَجُّبٍ أُلِفْ

Lam yang ada pada mustaghats diganti menjadi alif, sama dengan mustaghats yaitu isim yang mengandung makna ta’ajjub.

contoh ; يا زيدا

lafadz يا زيدا adalah munada mustaghos yang lamnya diganti menjadi alif yang terletak diakhir kalimat, maka seperti mengucapkan يا لزيد, hukumnya mabni dhomm, yang dikira kirakan, karena dhommahnya tercegah oleh harokat yang munasabah dengan alif istighosah serta tak boleh mengumpulkan alif dan ya secara bersamaan يا لزيداز

# Jika ada kesalahan mohon dikoreksi dikomentar agar bisa di revisi ulang #

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here