Salah Satu Bentuk Narasi Dari Bahasa Arab, yaitu Ikhtishos – Dahlan Alfiyah

0
94

KHASKEMPEK.COM, KEMPEK – Nadzom Alfiyah Ibnu Malik karya Syekh Muhammad bin Abdullah bin Malik, merupakan sebuah karya yang sangat fenomenal, yang tidak akan pernah terhapus dalam khazanah intelektualitas pesantren. Khususnya pesantren salaf. Selasa (13/08/2024).

Salah satu bentuk Narasi dalam bahasa arab, yang penggunaannya mirip seperti nida’ dinamakan Ikhtishos.

Berikut bait nadzomnya:

الإختصاص كنداء دون يا # كأيها الفتى بإثر ارجونيا

“Ikhtishosh itu seperti munada/bentuk panggilan, tapi tidak menggunakan ya,

seperti contoh ايها الفتى yang menyertai أرجونيا “

Definisi Umum:

Ikhtisos merujuk pada pembatasan hukum atau makna pada komponen tertentu dalam kalimat. Dalam konteks tata bahasa Arab, ini berarti bahwa sebuah frasa atau kata tertentu berlaku hanya untuk elemen tertentu dalam kalimat, dan bukan untuk elemen lainnya.

Ikhtishos memiliki dua arti, ikhtisos menurut etimologi disebut قصر الحكم على بعض أفراد المذكور (Membatasi hukum pada salah satu komponen – komponen lafal yang disebutkan ), Sedangkan menurut terminologi disebut تخصيص حكم علق بضمير بما تأخرعنه (Menetapkan suatu hukum yang melekat pada dhomir dengan apa yang diarkhirkan)

Penerapan dalam Kalimat:

    • Ikhtisos sering kali digunakan untuk menjelaskan bagaimana suatu hukum atau makna hanya berlaku pada bagian tertentu dari kalimat. Misalnya, dalam kasus frasa tertentu yang dijelaskan atau dibatasi oleh kata atau frasa lain dalam kalimat.
    1. Contoh dalam Alfiyah dan Kategorinya:
    • Dalam Alfiyah Ibnu Malik, terdapat berbagai cara untuk menerapkan ikhtisos. Salah satu contohnya adalah penggunaan kata ganti atau frasa penjelas yang membatasi atau memperjelas hukum dari kata kerja atau nama.
    • Contoh sederhana bisa melibatkan kata kerja yang memerlukan objek langsung yang spesifik, seperti dalam frasa “أعطيت الكتاب زيدًا” (Aku memberikan buku kepada Zaid). Di sini, “زيدًا” (Zaid) adalah penerima yang dikhususkan oleh kata kerja “أعطيت” (aku memberikan).
    • Contoh lainnya terdapat pada “أرجوني ايها الفتى”, Mahallu Syahid terdapat pada lafal أرجوني merupakan hukum yang ditetapkan dari lafal ايها الفتى yang kedudukannya menjadi Ikhtisos sehingga kalau di artikan أرجوني ايها الفتى ” Serahkanlah Padaku (Sang Pemuda) “. Posisi ايها الفتى itu dinamakan ikhtisosh karena membatasi hukum pada salah satu komponen, nah, komponen nya yaitu dhomir “ني”. membatasi nya dalam segi ma’rifat ditunjukkan sebagai mutakalim wahid, nah, batasannya ada di ايها الفتى (sang pemuda) yang menjadi komponen penjelas dari “ني”.

    Contoh Spesifik dalam Alfiyah

    Dalam Alfiyah Ibnu Malik, istilah ikhtisos bisa muncul dalam konteks pembahasan tentang berbagai hukum gramatikal, seperti:

    • Pembatasan jenis kata: Ketika menjelaskan bagaimana jenis kata tertentu seperti isim atau fi’il harus diterapkan dalam konteks tertentu.
    • Penggunaan kata ganti dan penjelas: Menjelaskan bagaimana kata ganti atau frasa penjelas membatasi atau mengkhususkan hukum dari kata atau frasa tertentu dalam kalimat.

    Misalnya, jika dalam kalimat terdapat kata kerja yang diikuti oleh frasa preposisional, frasa tersebut mungkin memiliki ikhtisos untuk membatasi objek dari kata kerja tersebut secara spesifik.

    Kesimpulan

    Dalam konteks Alfiyah Ibnu Malik, ikhtisos merujuk pada pembatasan atau spesifikasi hukum atau makna dalam tata bahasa Arab. Ini membantu dalam memahami bagaimana komponen-komponen tertentu dalam kalimat dihubungkan dan diterapkan secara khusus. Dengan memahami ikhtisos, pembaca dapat lebih akurat dalam menganalisis struktur dan makna kalimat dalam bahasa Arab klasik.

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here