Ngalap Barokah Dari Ilmu-ilmu Alat (Kaidah-kaidah Bahasa Arab)

0
1660

Oleh: Lufaepi*

Majlis Tarbiyatul Mubtadi-ien (MTM) Pondok Pesantren Kempek adalah  pesantren yang masyhur dengan pesantren yang mengedepankan pembelajaran  ilmu tartil qur’an yang fasih, yang lebih masyhur dinamai dengan bacaan al-qur’an ala kempekan, pesantren yang diasuh oleh ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) kabupaten cirebon  ini juga famous dangan pembelajaran  ilmu-ilmu alat (nahwu-shorof), ilmu yang menjadi landasan pertama agar santri-santri dapat memahami ilmu- ilmu yang lainnya. ‘’ Dengan kita menguasai ilmu alat maka akan dengan mudah kita memahami ilmu-ilmu yang lain, seperti ilmu hadits, ilmu fiqih, ilmu tauhid, dan ilmu-ilmu lainnya’’ cetus salah satu Ustadz MTM.

Di MTM Pon-pes kempek Cirebon, dalam  mempelajari ilmu yang pertama kali dicetus oleh Abul aswad ad-du’ali ini umumnya dimulai dari tingkat dasar (bagi santri santri yang masih belum mengenal luas tentang ilmu-ilmu tersebut), dari  mulai kelas 1 (At-tamhidiyah) ilmu alat yang diajarkan yaitu Tashrif  kempek dan Bina wal asas, bagi kelas yang setingginya yaitu kelas Al-‘Awamil ilmu alat yang diajarkan yaitu kitab sulamussibyan dan nadzom bina, untuk kelas kelanjutan (al-ajurumiyah) yaitu kitab Al-ajurumiyah dan Al-kailani, untuk kelas Al-‘Imrithi kitab al-‘imrithi dan nadzom maqshud, untuk kelas mutammimah kitab kawakibudduriyah, dan untuk jenjang tertinggi yaitu kelas alfiyah, ilmu alat yang diajarkan adalah Dahlan Alfiyah.

Disamping setiap santri harus mampu dan paham dalam mengenyam pemahaman dari pengajar/Ustadz ketika di kelas, santri santri juga diwajibkan untuk Dirosah (belajar bersama) yang tujuannya untuk melengkapi ma’na ataupun arti (almurod) yang belum kekejar sewaktu di kelas.Kemudian malamnya santri juga diwajibkan mengikuti kegiatan Musyawaroh, yang tujuannya membahas permasalahan-permasalahan yang kecakup dalam materi yang hari sebelumnya diberikan oleh Ustadz-ustadznya serta mencari solusinya. Di waktu musyawaroh juga santri dibekali cara bagaimana mereka berbicara di depan orang banyak dan bagaimana mereka berpendapat dalam memecahkan suatu masalah.

Biasanya santri-santri diwaktu malam setelah kegiatan musyawaroh, mereka menghafal pelajaran baik ilmu alat atau ilmu-ilmu yang lainnya yang sudah mereka kejar waktu dirosah dan musyawaroh, agar pagi harinya  ketika Ustadz menunjuk siapapun mereka harus siap dan harus hafal.

Yang lebih unik, di pesantren yang juga diasuh oleh ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini, setiap nadzoman yang terdapat pada ilmu-ilmu alat wajib dihafalkan, dari mulai nadzom sulamussibyan (37 bait), had al-ajurumiyah(sekitar 50 halaman), nadzom al-‘imrithi (254 bait), dan nadzom alfiyah (1002 bait), tujuannya agar dalam memahami ilmu-ilmu alat lebih mudah, dan yang urgen supaya mendapatkan barokah dari sang mu’allif kitab-kitab yang didalamnya mengupas tentang gramatika-gramatika bahasa arab tersebut.

*Santri MTM Pondok Pesantren Kempek Cirebon

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here